PortalMadura.Com, Pamekasan – Manajemen benar-benar serius untuk mencetak pemain profesional berdarah asli Madura. Hal itu dibuktikan dengan seleksi terbuka untuk pemain U-19.
Pada seleksi kelompok usia ini, mulai mencari pemain berpotensi dari Kabupaten Sumenep sejak tanggal 9 sampai 10 April 2018. Di kabupaten paling timur di Madura tersebut pada hari pertama diikuti oleh 50 pemain, tetapi dari jumlah itu ada 15 pemain yang dianggap memenuhi standar awal.
“Dari 15 itu nanti masih diadu dengan kabupaten lain, di Kabupaten Sumenep saja sudah dapat 15, gimana nanti di Pamekasan, Sampang dan Bangkalan. Antusias adik-adik besar sekali,” ujar Direktur FC Academy, Djoko Susilo, Selasa (10/4/2018).
Pria yang juga menjabat sebagai asisten pelatih FC ini mengaku optimis bisa menggali potensi pemain berdarah Madura. Apalagi, manajemen memiliki cita-cita besar untuk menciptakan pemain Tim Nasional (Timnas) dari Pulau Garam. Sehingga seleksinya benar-benar selektif.
“Yang 15 orang itu standarisasinya saya lihat ada, meskipun tidak sempurna, tapi setidaknya kita kan punya standar. Kalau tidak punya standar bagaimana, ngawur namanya. Karena tidak untuk Madura saja, pemain ini kita produk untuk timnas,” tandasnya.
Ketika nanti seleksi telah selesai, para pemain yang lolos akan dilakukan tes kesehatan untuk memastikan mereka bisa kompetitif di pentas sepak bola Indonesia. Sementara untuk seleksi hari kedua (hari ini, red) di Kabupaten Sumenep diikuti oleh 22 pemain.
“Obsesinya pak Achsanul itu, ada pemain Madura di timnas, sehingga kita akomodir semuanya. Kita tidak bicara Sumenep, Pamekasan, Sampang, Bangkalan, tapi Madura. Namun kebetulan yang punya tiket untuk itu adalah Madura Unied,” ungkapnya.
Pelatih yang juga pernah melakukan seleksi untuk kelompok usia di Papua ini menegaskan bahwa seleksi ini benar-benar selektif, karena hasil dari seleksi ini bukan sekadar untuk , tapi untuk timnas Indonesia. (Marzukiy/Putri)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
