Songsong Pasar Bebas ASEAN, Selamatkan Budaya Madura

Avatar of PortalMadura.Com
Songsong Pasar Bebas ASEAN, Selamatkan Budaya Madura
Mariatul Kiptiyah

MARIATUL KIPTIYAH optimis masyarakat Madura sudah siap untuk menyongsong kesepakatan masyarakat ekonomi ASEAN atau pasar bebas ASEAN yang bakal diberlakukan tahun 2015.

Masyarakat Madura yang mempunyai karakteristik berbeda dan sangat terbuka merupakan modal awal dalam menghadapi pasar bebas. Sebab, masyarakat Madura mempunyai budaya yang tidak akan pernah tergeser.

“Dengan menyelamatkan budaya lokal Madura, maka akan tetap eksis dalam era pasar bebas,” kata Maria sapaan akrab Mariatul Kiptiyah ini.

Meski diakui, masyarakat Madura juga perlu berbenah diri, khususnya dalam teknologi, lebih-lebih di kalangan , tetapi bukan berarti masyarakat Madura belum siap.

Perempuan cantik kelahiran, Sumenep, 15 Juni 1991 ini mengenang perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia dicapai karena melalui hasil kerja keras dan tekad para pemuda pemudi Indonesia.

“Jadi, semangat itu harus tetap tertanam pada generasi saat ini. Pasar bebas ASEAN bukan ancaman, namun sebuah cambuk bagi kita untuk berbenah diri dan mempertahankan budaya yang dimiliki,” tegas Maria yang suka warna biru.

Ia yang suka warna biru, mengutip sepenggal pernyataan Jenderal Soedirman, “Ingat, bahwa prajurit Indonesia bukan prajurit sewaan, bukan prajurit yang menjual tenaganya karena hendak merebut sesuap nasi dan bukan pula prajurit yang mudah dibelokkan haluannya karena tipu dan nafsu kebendaan, tetapi prajurit Indonesia adalah dia yang masuk ke dalam tentara karena keinsafan jiwanya, atas panggilan ibu pertiwi.

Refleksi pernyataan Jenderal Soedirman tersebut kembali ke diri kita, bahwa sebagai generasi muda wajib berbakti bagi nusa dan bangsa, tentunya dengan berbagai cara. Salah satunya memadukan intelektualitas, kreatifitas dan teknologi dengan warisan kebudayaan yang ada ditengah-tengah kehidupan masyarakat saat ini.

“Saya yakin, perempuan Madura sudah siap menyelamatkan budaya lokal untuk menghadapi pasar bebas ASEAN,” tandas wanita berjilbab yang setiap harinya berkelut dengan dunia pendidikan di wilayah Dasuk, Sumenep.(Hartono)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.