PortalMadura.Com – Setiap orang pasti sudah mengetahui bahwa rokok sangat berbahaya bagi kesehatan. Tidak hanya itu, seseorang juga dianjurkan untuk menghindari makanan yang berlemak dan tinggi gula karena juga berdampak buruk pada kesehatan.
Namun, sekarang ini ada gagasan baru dan faktor yang juga memengaruhi kesehatan dan mungkin ini di luar nalar Anda yaitu depresi dan kegelisahan.
Sebagaimana menurut sebuah studi baru yang dilakukan oleh para peneliti di University of California San Francisco, depresi dan kecemasan bisa berbahaya bagi kesehatan Anda, bahayanya sama seperti merokok atau mengalami obesitas.
Dr Andrea Niles dan Dr. Aoife O’Donovan, menganalisis data lebih dari 15.000 orang dewasa, 16 persen menderita tingkat kecemasan dan depresi yang tinggi, 31 persen mengalami obesitas dan 14 persen adalah perokok.
Baca Juga: Ketahuilah, Minum Kopi Bisa Mencegah Depresi dan Risiko Bunuh Diri
Mereka menemukan bahwa orang-orang yang memiliki tingkat depresi, kecemasan, atau kegelisahan yang tinggi lebih berisiko untuk terkena penyakit jantung atau penyakit fisik lainnya.
Kemungkinan mereka memiliki dan menderita penyakit jantung meningkat sebesar 65 persen, dan kemungkinan mereka mengalami stroke meningkat 64 persen, mereka juga mungkin mengalami tekanan darah tinggi sekitar 50 persen lebih tinggi dan risiko mengembangkan arthritis meningkat sebesar 87 persen.
O’Donovan mengatakan “bahwa peluang ini mirip dengan orang-orang yang merokok atau mengalami obesitas.” Dan, dalam beberapa kasus, mereka yang mengalami depresi dan gelisah kondisinya mungkin lebih buruk. ” Arthritis, kecemasan tinggi dan depresi tampaknya memberi risiko lebih tinggi daripada merokok dan obesitas,” tambahnya.
Baca Juga: Waspada! Ini 4 Hal yang akan Terjadi pada Otak Akibat Depresi
Menurut National Institute of Mental Health, satu dari lima orang dewasa atau 43,8 juta orang telah mengalami penyakit mental dan penyakit mental yang paling umum adalah depresi dan kecemasan. Tetapi kabar baiknya adalah bahwa tingkat kecemasan dan depresi yang tinggi tidak berkorelasi dengan setiap kondisi. Misalnya, risiko kanker tidak meningkat atau berdampak sama sekali.
“Temuan kami sejalan dengan banyak penelitian lain yang menunjukkan bahwa tekanan psikologis bukanlah prediktor kuat dari banyak jenis kanker,” kata O’Donovan.
Namun, itu berarti Anda harus tetap menjaga diri kita baik secara mental dan fisik di setiap saat.