SinergiMadura.com- Pemerintah Kabupaten Sumenep langsung merespons temuan Kementerian Pertanian RI terkait beredarnya beras oplosan di sejumlah daerah.
Melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), Pemkab mulai mengintensifkan pengawasan terhadap peredaran beras di pasar tradisional dan wilayah kepulauan.
Kabag Perekonomian dan SDA Pemkab Sumenep, Dadang Dedy Iskandar, menjelaskan bahwa TPID yang terdiri dari unsur Pemkab, Polri, dan TNI telah dikoordinasikan untuk melakukan pengawasan secara menyeluruh.
“Pemkab Sumenep langsung menggerakkan TPID untuk melakukan pengawasan terhadap peredaran beras di pasaran,” tegas Dadang saat ditemui Senin (21/7/2025).
Saat ini, masing-masing tim masih melakukan pemantauan di wilayahnya masing-masing
. Namun, rencana pengawasan serentak di seluruh pasar tradisional di Sumenep akan dilaksanakan pekan depan. Hal ini dilakukan untuk memastikan tidak ada peredaran beras ilegal atau beras oplosan di wilayah Madura bagian utara tersebut.
“Selama ini, pengawasan masih dilakukan oleh masing-masing tim. Untuk pengawasan serentak di seluruh pasar tradisional Sumenep, rencananya akan kami lakukan pekan depan,” lanjutnya.
Meski belum ditemukan adanya peredaran beras oplosan di Sumenep, Dadang menegaskan bahwa kewaspadaan tetap harus ditingkatkan.
Hasil laporan dari Babinsa dan Bhabinkamtibmas di tingkat desa dan pulau-pulau menyebutkan situasi masih aman.
“Hasil pemantauan di pasar-pasar desa dan kepulauan belum ditemukan beras oplosan. Tapi kami tetap meningkatkan kewaspadaan karena ini menyangkut keamanan pangan masyarakat,” tandasnya.
Kasus beras oplosan mencuat ke permukaan setelah Menteri Pertanian RI, Amran Sulaiman, mengumumkan hasil uji laboratorium terhadap 268 sampel beras di 10 provinsi
. Dari jumlah tersebut, 212 merek diduga bermasalah atau terindikasi dioplos.
Pemkab Sumenep menegaskan komitmennya untuk menjaga stabilitas pangan dan harga di tingkat konsumen.
“Kami tidak ingin ada kejutan di masyarakat. Semua pihak harus bekerja sama menjaga keamanan dan ketersediaan beras berkualitas,” pungkas Dadang.