PortalMadura.Com, Sumenep – Menjelang momentum kunjungan wisata Sumenep, Madura, Jawa Timur tahun 2018, pemerintah setempat telah menggelar rapat koordinasi awal, Selasa (22/11/2016).
“Ada enam kelompok kerja (pokja) yang akan bekerja untuk mempersiapkan kunjungan wisata Sumenep 2018. Ke enam pokja itu diantaranya pokja tampilan wisata, pokja destinasi wisata, pokja infrastruktur, pokja media promosi, pokja produk unggulan dan souvenier, pokja kerja sama dan investasi,” ungkap Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Sumenep, Sufiyanto.
Ia menyatakan, nanti masing-masing pokja tersebut akan melakukan rapat sesuai konsentrasinya. Kemudian, hasil rapat pokja tersebut akan dipadukan menjadi konsep yang akan disuguhkan kepada pengunjung wisata tahun 2018.
“Persiapannya sudah mulai tahun ini dan pada tahun depan akan ada uji coba misalnya ada penampilan-penampilan budaya yang ada di Kabupaten Sumenep ini,” ujarnya.
Sofi mengklaim sudah melakukan pemetaan terhadap potensi objek wisata di Sumenep salah satunya wisata religi, wisata sejarah dan wisata alam. Dari potensi tersebut nanti akan diprioritaskan sejumlah potensi yang akan menjadi paket wisata pada kunjungan wisata tahun 2018.
“Ada usulan juga, untuk pemandu tempat wisata sejarah seperti museum akan menggunakan seragam adat keraton,” imbuhnya.
Ia juga memastikan, potensi objek wisata lama seperti Lombang dan Slopeng tidak akan ditinggalkan. “Kami tidak akan hanya konsentrasi pada objek wisata yang baru seperti Pulau Gili Labak, Kecamatan Talango dan Giliyang, Kecamatan Dungkek. Tetapi juga Pantai Slopeng dan Lombang tetap akan menjadi paket wisata,” jelasnya.
Di Sumenep ini banyak objek wisata yang sudah menjadi jujukan wisatawan, diantaranya Pantai Lombang, Kecamatan Batang-batang, Pantai Slopeng, Kecamatan Dasuk, Pulau Kesehatan Giliyang, Kecamatan Dungkek, Pulau Gili Labak, Kecamatan Talango, Pantai Sembilan, Kecamatan Giligenting dan Museum Keraton Sumenep.
“Saat ini, ada tiga objek wisata yang dikelola Pemkab yakni pantai Lombang, Pantai Slopeng dan Museum Keraton Sumenep, sedangkan yang lain masih dikelola desa,” tukasnya. (arifin/choir)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
