Tahun Ajaran Baru, Kurikulum Merdeka Belajar Mulai Diterapkan

Avatar of PortalMadura.com
Tahun Ajaran Baru, Kurikulum Merdeka Belajar Mulai Diterapkan
Kantor Dinas Pendidikan Sampang

PortalMadura.Com, – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, telah menerapkan kurikulum secara bertahap pada Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) siswa tahun ajaran baru 2022/2023.

“Kurikulum merdeka belajar  telah dimulai dari kelas I dan kelas IV SD. Jadi, tidak semua kelas akan mengikuti atau menerapkannya secara serentak atau bersamaan. Tetapi, penerapan dilakukan secara bertahap sesuai ketentuan,” terang Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sampang Edi Subinto, Rabu (27/7/2022).

Penerapannya, sesuai dengan petunjuk Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) yang melibatkan jenjang pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Menurutnya, sekolah tidak serta merta dapat menerapkan kurikulum merdeka belajar. Ada proses secara aplikatif yang telah disiapkan atau ditentukan Mendikbud Ristek sebagai petunjuk penerapan secara bertahap untuk seluruh jenjang pendidikan negeri dan swasta.

Pada kurikulum yang baru dan diterapakan secara bertahap ada tiga ketegori, yaitu kurikulum merdeka belajar, kurikulum merdeka berubah, dan kurikulum berbagi.

“Sekolah dapat menerapkan salah satu kurikulum atau ketiganya dengan syarat tetap menyesuaikan dengan kondisi dan kemampuan sekolah dalam menjalankan proses KBM dengan mengikuti kurikulum tertentu,” katanya.

Menurutnya, sekolah tertentu yang akan menerapkan kurikulum merdeka belajar harus mengisi formulir secara aplikatif yang telah disiapkan Mendikbud Ristek.

Sekolah tidak dapat memilih sendiri untuk menentukan kurikulum yang akan diterapkan. Sebab, ada rambu-rambu pertanyaan dan jawaban sekolah sebagai penentu layak atau sebaliknya menggunakan di antara kurikulum itu.

Tergantung kemampuan sekolah menjawab pertanyaan dalam formulir. Secara aplikatif, bukan Dinas Pendidik dan bukan sekolah yang dapat menentukan.

“Walaupun sekolah ingin menerapkan kurikulum merdeka belajar. Bisa juga, ternyata kemampuan sekolah dapat menerapkan kurikulum merdeka berubah,” pungkasnya.(*)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.