PortalMadura.Com, Sumenep – Tahun ajaran baru 2022, sekolah menengah atas (SMA) sederajat diwajibkan menerapkan kurikulum merdeka belajar.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur Wilayah Kabupaten Sumenep Syamsul Arifin mengatakan, program sekolah penggerak sudah tahun lalu diterapkan. Namun, baru ada tujuh lembaga yang melakukan.
“Yang sekarang, seluruh sekolah baik sekolah penggerak dan non penggerak kami wajibkan untuk mengimplementasikan kurikulum merdeka belajar,” terangnya, Selasa (19/7/2022).
Untuk memiliki kapasitas dan dalam rangka menyukseskan program kurikulum merdeka belajar itu, maka sekolah melakukan workshop, diklat dan sosialisasi tentang cara mengimplementasikannya.
Workshop itu, ada yang gabungan ada juga yang melaksanakan secara mandiri. “Contohnya, kalau sekolah yang jumlah siswanya sedikit, gabungan 4-5 sekolah atau sampai beberapa sekolah dengan melibatkan kepala sekolah, wakil kepala sekolah urusan kurikulum dan kesiswaan,” urainya.
Pihaknya mengaku turun langsung ke sejumlah sekolah guna memberikan pembinaan. Menurutnya, penerapan kurikulum merdeka, Mendikburistek memberikan pilihan kepada sekolah untuk memilih kurikulum mandiri sesuai kesiapan sekolah masing-masing.
Kurikulum merdeka diluncurkan Mendikburistek pada Februari 2022 sebagai salah satu program Merdeka Belajar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Kurikulum Merdeka berfokus pada materi yang esensial dan pada pengembangan karakter.
“Kurikulum mandiri itu mau pilih mandiri belajar atau mau mandiri ber-ubah, atau mau mandiri berbagi itu tergantung kesiapan sekolah tapi intinya semua menerapkan kurikulum merdeka,” tandasnya.(*)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
