PortalMadura.Com, Sumenep – Mahasiswa Sumenep yang tergabung dalam Lingkar Studi Pemuda Madura (Laksamuda) menggelar aksi demonstrasi ke Kantor Kejaksaan Negeri setempat, Senin (17/03/14).
Mereka mempertanyakan keseriusan penyidik dalam mengungkap kasus dugaan tipikor dalam pengadaan lahan SMA Batuan yang sampai saat ini belum ada penetapan tersangka.
Sebagai bentuk protes, mereka memberikan hadiah berupa jamu tolak angin kepada Kepala Kejaksaan Negeri Sumenep, Roch. Adi Wibowo diwakili Kasi Pidana Khusus, Sugiyanto.
“Silahkan pakai pak jaksa, biar tidak masuk angin dalam menuntaskan dugaan tipikor di Sumenep,” tegas Khoirul Umam, Korlap aksi.
Mereka juga membawa keranda mayat bertuliskan ‘Telah berpulang ke liang lahat penegakan hukum di sumenep’. Dan dilanjutkan menggelar tahlil, lalu membakar keranda mayat tersebut.
Selain itu, demonstrans juga mengajukan beberapa obsi, yakni jika tidak siap atau tidak sanggup mengusut sejumlah korupsi di Sumenep, termasuk yang pengadaan lahan SMA Batuan yang bernuansa Tipikor, maka kejari diminta mundur.
“Ulah para koruptor itu, rakyat Sumenep harus menderita. Lalu, berapa lama lagi rakyat Sumenep harus menderita,” teriak demonstrans.
Sementara Kepala Seksi (Kasi) Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Sumenep, Sugiyanto mengatakan, penyidik masih terus melakukan menelusuran dan pengumpulan barang bukti. Bahkan, sejumlah saksi masih dalam proses pemanggilan.
Pihak penyidik telah mencium aroma dugaan tipikor pengadaan lahan SMA Batuan, baik dalam proses maupun bukti-bukti dilapangan. “Penyidik masih bekerja kok, jadi tidak benar bila tidak bekerja,” tandasnya.(arif/htn)