PortalMadura.com-Capaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata Kabupaten Sumenep hingga awal September 2025 belum mencapai 60 persen dari target yang ditetapkan. Padahal, hanya tersisa empat bulan menuju akhir tahun anggaran.
Kepala Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Sumenep, Mohamad Iksan, mengungkapkan, capaian ini sebenarnya sempat menyentuh 60 persen. Namun, karena adanya kenaikan target dalam Perubahan Anggaran Keuangan (PAK), persentase capaian kembali turun.
“Awalnya kami sudah capai 60 persen. Tapi begitu target dinaikkan, persentasenya otomatis turun lagi,” ujar Iksan saat ditemui di kantornya, Senin (8/9/2025).
Target awal PAD pariwisata Sumenep tahun ini sebesar Rp1,182 miliar. Namun, setelah melalui pembahasan PAK, angka itu naik menjadi Rp1,282 miliar — atau bertambah Rp100 juta.
“Kami optimistis bisa kembali mengejar 60 persen di bulan ini. Apalagi sekarang sudah September, musim kunjungan wisata biasanya mulai meningkat,” kata Iksan.
Untuk mengejar target, Disbudporapar kini gencar meningkatkan promosi berbasis digital. Strategi ini diharapkan mampu menarik lebih banyak wisatawan ke destinasi andalan Sumenep, yang dikenal sebagai “Kota Keris”.
“Kami khawatir empat bulan terakhir akan keteteran. Makanya, kerja keras harus dimulai sekarang,” tegas Iksan.
Perlu diketahui, sumber PAD pariwisata Sumenep hanya berasal dari tiga objek wisata yang dikelola langsung oleh Pemkab: Pantai Slopeng, Pantai Lombang, dan Museum Keraton Sumenep. Ketiganya menjadi ujung tombak pemasukan daerah dari sektor pariwisata.
Iksan menambahkan, pihaknya juga akan memperkuat kolaborasi dengan pelaku usaha pariwisata lokal dan komunitas kreatif untuk memperluas jangkauan promosi.
“Ini bukan hanya tugas dinas, tapi kerja bersama. Jika target tercapai, dampaknya juga akan dirasakan masyarakat lewat peningkatan ekonomi lokal,” pungkasnya.
