Umat Muslim, Ini Cara Islam Menanggapi Komentar Bodoh Netizen

Avatar of PortalMadura.com
Umat Musim, Ini Cara Islam Menanggapi Komentar Bodoh Netizen
ilustrasi

PortalMadura.Com – Islam selalu mengajarkan kita untuk berbicara dengan baik. Menyampaikan pendapat tanpa menyakiti perasaan orang lain, toleransi antar umat beragama, menasehati dengan baik bukan menghakimi dan mempermalukannya di depan umum.

Namun di zaman yang sangat modern dan sangat maju ini pedas, kejam, serta menghakimi orang lain adalah hal yang sangat lumrah dan sering kita lihat di sosial media manapun bahkan di dunia nyata.

Dengan bebasnya akses ke media sosial bahkan semua kalangan umur dapat menyampaikan komentarya. Namun tak dapat dihindari, bahwa komentar yang jelek atau tak sependapat dengan orang yang dikomentari, sudah pasti ia (orang yang dikomentari) akan di hujat habis habisan tanpa ampun dan berpikir panjang atau pun tabayyun dengan orang tersebut. Subhanallah.

Bahkan saat ini semua orang bisa berkomentar terkait kesalehan maupun kesalahan seseorang, tanpa memperhatikan bahwa ia orang yang berkomentar itu lebih baik atau tidak dari orang yang dikomentari, baik dalam segi amal maupun pengetahuan keagamaannya. Karena di zaman sekarang ini orang yang katanya membela agama nyatanya lebih memprofokasi dan mengedepankan ego dan emosinya dari pada agamanya.

Bahkan tak jarang orang yang menjadi bahan pembicaraan mau di persekusi mati oleh para komentator atau yang kita akrab sebut dengan netizen.
Hal ini menjadikan perdebatan di internet semakin banyak. Tidak sedikit yang mulai mengarah pada pelecehan terhadap fisik dan lain sebagainya. Beberapa perdebatan tersebut pun menguap dan melenceng entah kemana pembahasannya.

Menyikapi hal ini, ada cara atau tips sangat mudah dari para ulama, khususnya ketika ada orang-orang ‘bodoh' yang berkomentar buruk pada kita. Salah satu tipsnya adalah:

“Jawaban atas (perdebatan) orang bodoh itu dengan tidak menjawabnya.”

Dengan tidak meladeni pertanyaan yang diberikan oleh orang yang kita tidak tahu asal-usulnya, pengetahuan keagamaannya, juga sanad keilmuannya, kita terhindar dari dua hal, yaitu: pertama, menyia-nyiakan waktu kita, karena perdebatan seperti itu tidak akan memberikan solusi. Kedua, menghabiskan tenaga dan fikiran untuk hal yang tidak berguna.

Itulah tips simpel dan mudah dari para ulama. Sangat mudah untuk dilakukan bukan?

Jadi, kita sebagai umat muslim tak usah lagi memperdulikan komentar orang yang bahkan tak ada hubungan darahnya dengan kita, teman bukan apalagi mengenalnya. Tak usah diambil pusing dan bahkan menjadikannya beban. Dalam islam pun selalu megajarkan untuk selalu memperhatikan diri kita sendiri, membenahi diri kita sendiri dulu sebelum menyampaikan komentar kepada orang lain.

Intinya, berkacalah apakah kita sudah suci untuk mengomentari hidup orang lain? Bijaklah , berpikirlah sebelum bertindak dan berbicara agar tak mengundang keributan dan menjerumuskan diri sendiri dan orang lain dalam kebencian. Semoga bermanfaat, Amiin Allahhumma Amiin. (islami.co/Anek)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.