PortalMadura.Com – Setiap orang pasti ingin memiliki pasangan hidup yang sempurna dan tanpa ada cela sedikitpun. Mempunyai paras yang tampan, berahklak mulia dan bergelimang harta sehingga mampu mencukupi pasangannya tentu menjadi dambaan para wanita.
Begitupun bagi laki-laki, mereka tentunya menginginkan seorang pendamping yang memiliki penampilan cantik luar dalam, mampu menjadi ibu rumah tangga yang bisa mengurus suami dan anak-anaknya dengan baik serta setia pada suami pastinya akan sangat diharapkan.
Namun, tidak semua harapan berjalan dengan mulus. Setiap pasangan tentu memiliki kekurangan masing-masing yang menjadi ciri khasnya. Tidak terkecuali bagi pasangan suami istri yang sudah menjalin hubungan dalam kurun waktu lama. Kekurangan demi kekurangan akan semakin terlihat setelah mengetahui perilaku aslinya.
Apabila kenyataan sudah berkata sebaliknya lalu Anda depresi berat karena rasa kecewa yang memuncak, ini sudah menjadi hal serius yang harus segera ditangani. Apalagi jika ekspetasi tinggi yang tidak berwujud nyata ini akhirnya memicu perceraian keluarga.
Memiliki kesalahan sudah menjadi hal yang wajar dan manusiawi. Perlu diingat, jika Anda sering memaafkan kesalahan pasangan, ada pahala besar yang pasti Anda peroleh. Walaupun sikap pasangan sangat mengecewakan maka kembalikan lagi pada diri Anda, apakah diri sendiri juga sudah bisa memberikan kebahagiaan apa tidak pada pasangan. Jadi, memaafkan adalah salah satu jalan terbaik yang perlu dilakukan.
Permasalahan tidak berhenti disitu, salah satu contoh kehidupan yang perlu direnungkan bersama yaitu ada seorang lelaki yang kini menjadi pasangan hidup Anda ternyata adalah suami yang hobinya begadang sampai larut malam. Jangankan salat, sadar bahwa waktu salat telah lewat pun rasanya tidak. Ia pun senang nongkrong bersama teman-temannya ketimbang giat bekerja. Bau badannya menyengat karena selain malas mandi, ia juga pecandu rokok yang cukup berat. Sementara ketika tidur, dengkurannya acapkali mengganggu dan membangunkan Anda di tengah malam.
Sungguh menyebalkan, bukan?. Begitu pun dengan istri yang kini menemani hari-hari Anda selaku suami dimana sang istri tidak pernah berdandan untuk seorang imam keluarga. Baju yang dikenakannya hampir menjadi pusat percampuran antara bau apek dengan bau keringat. Rambutnya yang panjang, jarang ia sisir dan keramasi hingga nampak gimbal tidak karuan. Ditambah lagi kentutnya begitu kencang dan tidak peduli Anda ada di sisinya. Begitu pun caranya berbicara yang laksana mobil tanpa rem.
Hobinya yang suka berbelanja ia biarkan mengakar tanpa pernah melihat kondisi keuangan Anda yang kerja keras demi mencukupi kebutuhan dasar. Jika terjadi permasalahan, lemparan piring dan gelas pun menjadi peluap emosinya yang meledak-ledak.
Sehari dua hari, seminggu dua minggu mungkin Anda masih bisa mencoba bersabar. Namun jika sifat jelek pasangan tidak kunjung berubah, lambat laun akan mengikis ketebalan kesabaran hingga setipis-tipisnya. Jika sudah seperti itu, keutuhan mahligai rumah tangga Anda mulai dipertaruhkan. Kepemimpinan Anda sebagai seorang suami akan mulai diuji. Begitu pun ketaatan Anda sebagai seorang istri dituntut pembuktiannya.
Dalam kondisi tersebut, setan semakin berkerumun dan bergembira serta membisikkan saran agar lebih baik bercerai saja kepada Anda dan pasangan. Naudzubillah, tunggu dulu. Jika ini terjadi, ingatlah baik-baik firman Allah SWT berikut ini:
“Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak” (QS. An Nisa: 19).
Ingatlah pula sabda Rasulullah SAW berikut:
“Tidaklah seorang hamba memberi maaf, kecuali Allah Ta'ala tambahkan kemuliaan baginya. Dan tidaklah seseorang bersikap tawadhu' (rendah hati) karena Allah Ta'ala, kecuali Dia akan meninggikan derajatnya” (HR. Muslim).
Jadi, tetap bersabarlah dan pertebal kesabaran Anda baik sebagai seorang suami maupun seorang istri karena pahala memaafkan kesalahan pasangan sangatlah besar baik dalam pandangan Allah maupun dalam pandangan manusia.
Maafkanlah kesalahan demi kesalahannya karena di balik kesalahannya yang tidak Anda sukai, mungkin justru Allah menjadikan kebaikan yang banyak padanya. Wallahu A'lam. (islamidia.com/Putri)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
