Umat Muslim Perlu Tahu, Ini Dia Hal yang Dihindari dan Dimaafkan Saat Berpuasa

Avatar of PortalMadura.com
Umat Muslim Perlu Tahu, Ini Dia Hal yang Dihindari dan Dimaafkan Saat Berpuasa
Ilustrasi (Vebma.com)

PortalMadura.Com – Setiap umat muslim perlu mengetahui hal-hal yang dimakruhkan saat menjalankan ibadah untuk menghindari berkurangnya pahala berpuasa.

Sebagaimana yang disampaikan oleh ustad Isrun Abdurrahman Lc menjelaskan, bahwa ada beberapa hal yang dimakruhkan dan berpotensi membatalkan puasa. Apa sajakah itu? Berikut penjelasannya:

Pertama, berlebih-lebihan saat berkumur atau beristinsyaq. Memasukkan air dengan berlebihan saat berwudu sebaiknya dihindari, karena dikhawatirkan adanya air yang masuk atau tertelan.

Kedua, bermesraan dengan pasangan saat berpuasa. Alasannya, bermesraan dapat membangkitkan hasrat untuk melakukan hubungan badan, dan ini dimakruhkan meski dilakukan dengan mahramnya. Dalam Islam, pasangan yang bersetubuh saat berpuasa maka puasa mereka dinyatakan batal dan diwajibkan untuk menunaikan Kafarat.

“Menurut Rasulullah, seseorang yang sengaja membatalkan puasa baik dengan cara minum, makan, atau berhubungan badan, maka diwajibkan membayar Kafarat dengan beberapa cara, seperti memerdekakan budak muslim, atau berpuasa dua bulan berturut-turut, atau memberi makan 60 fakir miskin,” tuturnya.

Dalam hadis riwayat Muslim dan Ahmad dijelaskan bahwa datang seorang sahabat yang mengaku sengaja berbuka satu hari pada Ramadan, lalu Rasulullah menyuruhnya membayar kafarat.

Ketiga adalah sengaja mencicipi makanan dan menelannya. Keempat, berkumur bagi orang yang tidak sedang dalam hajat berwudu. Kelima, mengunyah daun sirih, dan terakhir adalah melakukan bekam, karena ditakutkan dapat menumbuhkan rasa lemas dan tidak mampu melanjutkan puasa.

Sedangkan hal yang diperbolehkan atau dimaafkan jika dilakukan di bulan Ramadan, antara lain bersiwak sepanjang hari. Dalam beberapa pendapat, bersiwak dibolehkan dilakukan kapanpun termasuk saat tengah berpuasa. Dalam pendapat lain, menggosok gigi dengan pasta gigi juga dibolehkan, namun sebaiknya dilakukan dengan hati-hati agar air maupun pasta gigi tidak tertelan.

Kedua, mendinginkan tubuh saat berpuasa, baik dengan cara mandi ataupun berenang. Ketiga, berhubungan suami istri di malam hari di bulan Ramadan. Keempat, melakukan perjalanan jauh (mudik) meskipun nantinya orang tersebut merasa tidak mampu berpuasa dan memutuskan membatalkannya.

Kelima adalah melakukan pengobatan atau berobat, hal ini dibolehkan selama tidak ada cairan yang masuk ledakan tubuh, baik melalui infus, jarum suntik maupun obat lainnya.

Keenam, mengunyah makanan untuk anak kecil. Hal ini dibolehkan jika tidak ada orang dewasa lain yang bisa melakukannya, namun harus berhati-hati agar tidak ada makanan yang tertelan.

Menelan air liur sendiri untuk menghilangkan rasa kering pada kerongkongan juga dibolehkan, selama air liur tersebut memang berada di dalam mulut sendiri. Selain itu menelan sesuatu tanpa sengaja juga dimaafkan, termasuk ketika menelan serangga atau air hujan tanpa sengaja.

Terakhir adalah bangun pagi dalam keadaan junub atau belum mandi hadas. Hal ini dimaafkan, begitu pula dengan orang yang bermimpi basah ketika berpuasa. Namun berbeda dengan orang yang sengaja membayangkan hal-hal tidak senonoh yang mengakibatkan keluarnya air mani, karena hal tersebut jelas membatalkan puasa. Wallahu A'lam. (republika.co.id/Putri)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.