PortalMadura.Com, Sumenep – Selama tiga tahun terakhir ini, ungkap kasus di wilayah hukum Polsek Arjasa (Pulau Kangean), Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur lebih tinggi dibanding Polsek lain di Kepulauan yakni pada 2014, Arjasa 2 kasus, Kangayan 1 kasus, Sapudi 1 kasus, dan Sapeken 1 kasus.
Pada 2015, Arjasa 5 kasus, Kangayan 1 kasus, Sapudi 1 kasus, dan Masalembu nihil. Sedangkan pada 2016, Arjasa 1 kasus, Kangayan 1 kasus, Sapudi 1 kasus dan Masalembu nihil.
“Dalam tiga tahun terakhir ini, Polsek Arjasa mengungkap tujuh kasus narkoba, yakni satu kasus pada 2014, lima kasus pada 2015, dan sementara satu kasus pada 2016 ini,” ujar Kasat Narkoba Polres Sumenep, Iptu Joni Wahyudi, Jumat (22/7/2016).
Joni mengatakan, sesuai pemeriksaan dari sejumlah tersangka, barang harap yang masuk ke Arjasa itu dari Bali, sebagian juga ada dari daratan Sumenep melalui jalur-jalur tukus.
“Untuk di kepulauan utamanya Kecamatan Arjasa menjadi atensi kami, karena selama ini memang marak disana,” ucapnya.
Ia berharap, peran serta masyarakat harus ditingkatkan agar bisa memutus mata rantai peredaran narkoba di wilayah kepulauan.
“Kami juga berupaya berkoordinasi dengan instansi samping dan Sahbandar dan pelabuhan,” jelasnya.
Kendalanya, lanjut Joni, modus peredaran narkoba yang digunakan pelaku selalu berubah-ubah, makanya perlu koordinasi dengan pihak lain utamanya pihak pelabuhan yang menjadi jalur tikus.
“Pengedar menggunakan modus yang berbeda saat memasukkan barang terlarang tersebut, makanya perlu kecepatan dan ketepatan petugas untuk melakukan penangkapan,” imbuhnya.
Peredaran narkoba di wilayah daratan, Kecamatan Kota berada diurutan tertinggi. Buktinya, selama tiga tahun terahir, ada sembilan kasus pada 2014, 22 kasus selama 2015 dan sementara tujuh kasus di tahun 2016.
“Untuk di daratan, Kota paling tinggi ungkap kasus narkoba,” tukasnya. (arifin/choir)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
