Wagub Jatim Emil Dardak : AMSI Bisa Jadi Sumber Big Data Terbesar

Avatar of PortalMadura.com
Wagub Jatim Emil Dardak : AMSI Bisa Jadi Sumber Big Data Terbesar
Tengah, Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto, di Seminar 'Smart City, Creative Government: Membangun Ekosistem Digital CETTAR Bagi Pembangunan Jawa Timur', yang digelar Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Jawa Timur secara daring dan luring di Prigen, Pasuruan, Sabtu (12/6/2021).(@AMSI JATIM)Dardak

PortalMadura.Com – Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak mengungkapkan, banyak perubahan pola terjadi dalam beberapa tahun mendatang.

Masa depan memungkinkan setiap orang bisa bekerja di mana dan kapan saja. Setiap orang juga bisa membangun tangga karir sendiri. Organisasi menjadi semakin ramping, kerja lebih situasional.

“Masa depan adalah impact seberapa kita sudah menjadi resume bagi kita sendiri,” terang Emil saat mengisi Seminar Nasional Smart City Creative Government Membangun Ekosistem Digital, Cettar Demi Pembangunan Jawa Timur persembahan Asosiasi Media Siber Indonesia () Jatim secara luring di Hotel Royal Senyiur, Prigen, Pasuruan, Sabtu (12/6/2021).

Wagub menyebutkan, AMSI sebagai organisasi media siber memiliki pola yang mengarah pada masa depan. Egaliter, fleksibel, kontekstual.

“Mindset ini sudah melekat di AMSI maupun dunia jurnalisme,” tandasnya.

Lantas bagaimana agar media siber tetap tegak lurus pada kemampuan tersebut agar dapat membuat lompatan besar? Emil menegaskan, AMSI bisa mengambil peran dalam mewujudkan smart government dan smart society sebagai komponen dasar membentuk smart city.

Smart society berbanding lurus dengan gaya hidup masyarakat. Semakin masyarakat embarrassing digital, maka semakin smart society-nya,” jelas Emil.

Lebih lanjut ia menerangkan, aksi responsif merupakan salah satu dasar dari pelayanan Pemprov Jatim melalui jargon CETTAR (Cepat, Efektif, Efisien, Tanggap, Transaparan, Akuntabel dan Responsif).

Implementasi CETTAR ini melalui sistem yang terkoneksi secara digital. Masyarakat bisa menyampaikan aduan melalui Twitter maupun website. Itu karena, pemerintah provinsi ingin bekerja berdasarkan input dari masyarakat. Namun, kata Emil, aplikasi aduan saja ternyata tidak cukup membantu pemerintah mendengar permasalahan di bawah.

“Tapi itu aja nggak cukup, maka eksistensi dari media digital menjadi sangat penting,” tandasnya.

Menurut Emil, sumber big data terbesar ada pada AMSI. “AMSI bisa menjadi sumber big data yang luar biasa,” kata Emil.

Karena dalam keseharian, AMSI dengan seluruh jejaring benar-benar menyentuh lapisan masyarakat. Baik AMSI Pusat maupun .

“Ini adalah sumber yang sangat-sangat luar biasa,” tambahnya.

Emil mengaku terkadang mendapat laporan informasi bukan dari bawah atau aduan di CETTAR. Namun justru dari berita media.

“Jadi kecepatan dan ketepatan pada sumber informasi ini luar biasa,” tutur Emil.

Media digital dinilai sebagai sensor paling efektif. Karena memiliki potensi big data yang bisa digali. Sehingga smart government tidak bisa lepas dari integrasi digital termasuk dengan ekosistem dari media online.(*)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.