PortalMadura.Com, Sampang – Sering dituduh mempunyai ilmu santet, salah seorang warga Desa Sanah Tengah, Kecamatan Pasean Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur harus menjalani ritual sumpah pocong.
Ia bernama Nuruddin. Prosesi sumpah pocong dilakukan di Masjid Madegan, Kelurahan Polagan, Kecamatan Kota Sampang. Masjid ini dikenal sebagai tempat sumpah pocong.
Tuduhan kepada Nurudin, datang dari tetangganya sendiri, Asmi. Ia menduga Nurudin yang menyebabkan orang tua serta anaknya jatuh sakit hingga meninggal dunia.
Kepala Desa Sanah Tengah, Ach Jailani Fausi mengatakan, pihaknya sudah berupaya melakukan mediasi terhadap kedua belah pihak, namun tidak kunjung berhasil.
“Saya sudah melakukan upaya untuk bisa menyelesaikan di desa supaya tidak melakukan sumpah pocong. Tapi tidak mau,” katanya.
Takmir masjid Madegan, Sampang, KH. Rohim menjelaskan, sumpah pocong merupakan solusi terakhir dalam memecahkan permasalahan, terutama terkait isu-isu santet.
“Ini sudah biasa terjadi. Bahkan, usai sumpah pocong biasanya terjadi sesuatu diluar nalar manusia. Ada juga yang jedah waktu 40 hari akan ada efek dari sumpah pocong yang dilakukan,” ujarnya.
Sementara, Nuruddin mengaku tidak mempunyai ilmu santet, sehingga dirinya berani melakukan ritual sumpah pocong.
“Saya melakukan sumpah pocong karena saya tidak mempunyai ilmu santet,” ucapnya.
Terpisah, Kapolsek Kota Sampang, Moh Iqbal Gunawan membenarkan adanya proses sumpah pocong di Masjid Madegan Kota Sampang, namum pihaknya hanya melakukan pengamana agar ritual tersebut berjalan kondusif.(Isrok/Nurul)