Waspada! Ini Kebiasaan Orang Tua yang Tanpa Disadari Bisa ‘Lecehkan’ Seksualitas Anak

Avatar of PortalMadura.Com
Waspada! Ini Kebiasaan Orang Tua yang Tanpa Disadari Bisa 'Lecehkan' Seksualitas Anak
Ilustrasi

PortalMadura.Com – Bercanda dengan memang wajar dilakukan oleh . Sayangnya, terkadang ada kebiasaan mereka yang justru bisa ‘melecahkan' , benarkah?. Seperti salah satu contoh, setelah mereka dimandikan kelakuan memegang penis atau payudaranya. Bukan tidang mungkin, saat anak berusia sekolah dasar ketika dipegang-pegang oleh orang lain, bukan tidak mungkin bakal didiamkan aja oleh si anak karena anak sudah biasa diperlakukan seperti itu.

Seperti diungkapkan founder Yayasan Peduli Sahabat sekaligus penulis buku ‘Anakku Bertanya tentang LGBT' Agung Sugianto yang akrab disapa Sinyo, ada kultur orang tua yang secara tidak disadari melecehkan seksualitas anaknya, Bun.

“Saya saat memandikan anak, contohnya saya ke anak perempuan saya, saya katakan vagina ini hak milikmu yang tidak boleh dipegang siapapun kecuali suamimu. Ayah dan bunda boleh menyentuh saat memandikan, menceboki, atau kalau kamu ada sakit di area vagina dan mesti diperiksa. Lalu boleh disentuh oleh dokter ketika kamu sakit dan dan ada ayah atau bunda di sana,” tutur Sinyo.

Sejak bayi kalau anak Anda biasakan ajak ngobrol seperti itu, mereka juga bakal ngerti kok, Bun. Ya, walau anak belum bisa bicara tapi dia paham kok dengan apa yang Anda sampaikan. Intinya pembiasaan sejak kecil pastinya akan lebih melekat di benak anak.

Sebagai orang tua, membiasakan diri tidak sembarang memegang tubuh anak bertujuan untuk menumbuhkan body integrity kalau badan anak adalah milik dia. Bahkan nih, Bun, menurut Sinyo ketika hendak mencium anak sebagai bunda atau ayahnya Anda juga perlu lho minta izin. Sehingga, Anda juga belajar menghargai anak.

Membiasakan diri tidak menyentuh area vital anak sembarangan dan mengajarkan anak untuk tidak asal mengekspos tubuhnya pada prinsipnya dilakukan orang tua sebagai bentuk pendidikan seks usia dini untuk anak. Seperti kata psikolog anak dan remaja Ratih Zulhaqqi, salah satu kebiasaan yang perlu kita tanamkan supaya anak paham kalau area vitalnya nggak boleh disentuh sembarang orang adalah dengan melepas baju di ruang tertutup.

Kemudian, biasakan saat memandikan anak Anda tutup kamar mandi, Bun. Lalu, saat anak melepas dan memakai baju lakukan di kamar ya. Nah, kalau anak pas lagi main air atau berenang, gunakan pakaian dalam yang cukup tertutup. Misalnya celana pendek atau kaos kutang. Bahkan, ketika Anda gemas sama anak, Ratih bilang jangan berlebihan.

“Memang sih kita gemas dan kayaknya pengen nguwel-nguwel anak. Tapi baiknya respons kita nggak berlebihan. Cukup bilang anak menggemaskan banget dan boleh ya kita menciumnya atau mencubit pelan tangannya misalnya. Hindari juga menepuk pantat anak saat gemas karena secara nggak langsung kita ngajarin anak nggak masalah kok kalau pantatnya ditepuk-tepuk orang,” kata Ratih. (haibunda.com/Desy)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.