Kenapa Anak Sering Berbohong? Ini Alasannya!

Avatar of PortalMadura.Com
Kenapa Anak Sering Berbohong? Ini Alasannya!
Ilustrasi

PortalMadura.Com – Pernahkah Anda memperhatikan kenapa anak suka berbohong?, bahkan untuk hal-hal yang tidak penting sekalipun anak Anda Berbohong.

Tentunya hal tersebut sangat mengganggu proses tumbuh kembang anak, serta dapat berpengaruh terhadap sikap dan pembentukan karakter seorang anak.

Kebiasaan anak berbohong disebabkan dari ketidakpahaman anak tentang arti berbohong. Ada 7 alasan mengapa anak suka berbohong, dan kondisi ini wajib untuk dipahami oleh setiap orangtua.

Takut dihukum
Sebuah studi menemukan bahwa hukuman justru membuat anak tidak mau mengatakan kebenaran. Hal ini terjadi karena kekhawatiran anak ketika dia mengatakan hal yang sebenarnya, mereka justru akan dihukum.

Ada pula anak yang semula jujur menjadi berlatih berbohong karena perlakuan orangtua yang menghukumnya saat ia jujur. Karena itulah seringkali anak berbohong karena ia takut kalau berkata jujur akan dimarahi atau mendapatkan hukuman.

Ingin diperhatikan dan dipuji
Kebutuhan akan perhatian dan pujian kerap kali membuat anak mengarang cerita tentang dirinya, padahal hal tersebut tidak pernah terjadi. Misalnya, anak mengatakan kepada teman-temannya bahwa dirinya berhasil menjuarai suatu lomba, baru dibelikan mainan baru yang mahal, atau akan diajak jalan-jalan ke luar negeri.

Keinginan mendapatkan pengakuan
Jika anak bergaul dengan teman-teman yang suka berbohong, ia pun akan bertingkah laku yang sama dengan teman-temannya. Sebab, hanya dengan menunjukkan perilaku yang sama anak merasa dapat diterima oleh kelompoknya.

Tuntutan orangtua yang terlalu tinggi
Seringkali orangtua memberi tuntutan yang terlalu tinggi pada anak, sedangkan anak merasa tidak mampu untuk memenuhi tuntutan tersebut. Akibatnya anak pun berbohong untuk membahagiakan dan mendapatkan penerimaan dari orangtua.

Meniru orangtua atau tayangan televisi
Anak akan meniru perilaku orang dewasa disekitarnya. Jika orangtua memberikan alasan dan mengatakan sesuatu yang bersifat bohong untuk menghindari suatu kegiatan di depan anaknya, maka berarti secara tidak sadar orangtua telah memberikan contoh yang buruk kepadanya. Ketika anak melihat orangtuanya berbohong atau mengetahui orang-orang yang berbohong dari televisi, anak akan menganggap bahwa berbohong itu boleh dilakukan.

Menutupi kekurangan pada dirinya
Anak yang merasa memiliki kekurangan tertentu biasanya akan berusaha menutupi kekurangan tersebut dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan berbicara bohong yang melebih-lebihkan dirinya, yang berkebalikan dengan kekurangan yang dimilikinya.

Daya imajinasi yang sangat tinggi
Kadang daya imajinasi yang sangat tinggi membuat anak tidak mampu membedakan antara khayalan dan kenyataan. Ia pun kemudian mengatakan hal-hal yang sebenarnya hanya khayalan belaka. Misalnya, anak mengatakan bahwa dirinya bisa melihat hantu atau dapat melakukan berbagai pekerjaan. (pendidikankarakter.com/choir)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.