PortalMadura.Com, Sumenep – Pasca pengesahan Perppu Pilkada Langsung menjadi Undang-Undang, maka Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara langsung akan segera bergulir di Republik Indonesia. Tak terkecuali di Kabupaten, Sumenep, Madura, Jawa Timur pada tahun 2015.
Partai politik (Parpol) dan sejumlah politisi sudah mulai melakukan manuver politik. Salah satunya diungkapkan Kader Demokrat Sumenep, Moh Hanafi. “Pada proses Pilkada Sumenep langsung itu, incumbent tidak menjadi jaminan. Uang pun bukan segala-galanya dalam sebuah proses Pilkada,” tegas Hanafi, Rabu (21/1/2015).
Pria asal kepulauan ini menilai, selama ini warga kepulauan dianaktirikan oleh pemerintah daerah. Padahal, disadari atau tidak, faktanya masyarakat kepulauan dan luasnya pulau selalu dijual untuk memperoleh pendapatan besar di anggaran pendapatan dan belanjah daerah (APBD).
“Ini fakta, mana ada pembangunan di pulau?. Infrastruktur hancur dan fasilitas lain yang sifatnya emergensi untuk masyarakat pulau tidak ada sampai sekarang,” tegas Hanafi yang juga Wakil Ketua DPRD Sumenep ini.
Menurut dia, masyarakat kepulauan membutuhkan seorang bupati yang peduli terhadap kondisi pulau. Pendapatan Sumenep cukup besar yang bersumber dari kepulauan, namun tidak pernah dinikmati oleh warga pulau. “Marginalisasi bagi masyarakat kepulauan itu sangat terasa. Ini fakta, karena saya dari pulau,” tandasnya.(Hartono)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
