PortalMadura.Com – Badan Pusat Statistik (BPS) dalam survei perilaku masyarakat di masa pandemi Covid-19, terdapat 17 persen responden yang merasa sangat tidak mungkin ataupun tidak mungkin tertular Covid-19.
Kepala BPS, Suhariyanto mengatakan, survei tersebut dilakukan untuk memperoleh data tambahan untuk bisa mempertajam kebijakan penanganan Covid-19 yang selama ini sudah dilakukan pemerintah.
Survei dilakukan pada 7 hingga 14 September dengan jumlah responden 90.967 orang yang disurvei secara daring (online).
“Berdasarkan jenis kelamin, tidak berbeda antara pria dan wanita yang merasa tidak mungkin tertular Covid-19,” jelas dia dalam diskusi virtual, Senin (28/9/2020).
Kemudian berdasarkan kelompok umur persentase masyarakat yang merasa kebal dari Covid-19 juga hampir berimbang, dengan persentase tertinggi ada di kelompok usia 17 hingga 30 tahun sebesar 20,2 persen.
“Namun, semakin tinggi tingkat pendidikan, masyarakat semakin meyakini bahwa Covid-19 berbahaya dan mudah menular,” kata Suhariyanto.
Dia mengatakan hanya 13,41 persen masyarakat berpendidikan diploma ataupun sarjana yang merasa tidak akan tertular Covid-19, sementara pada masyarakat berpendidikan SD yang merasa kebal dari Covid-19 mencapai 33,69 persen.
Sementara itu, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan berdasarkan survei tersebut, menunjukkan ada sekitar 45 juta orang dari 270 juta total penduduk yang merasa tidak akan terpapar Covid-19.
“Padahal kita semua tahu status yang kita hadapi ini pandemi dan tidak ada satu jengkal tanahpun yang betul-betul aman bebas dari Covid-19,” jelas Doni.
Doni mengatakan, yang menjadi perhatian adalah para penderita Covid-19 tanpa gejala yang tidak menyadari telah terpapar dan menjadi penghantar virus untuk orang lain, khususnya orang-orang terdekat yang cepat atau lambat pasti tertular.
“Covid-19 ini bukan rekayasa dan konspirasi, sehingga seluruh pihak perlu terlibat dalam pencegahannya dengan mengikuti protokol kesehatan,” kata Doni.(*)