PortalMadura.Com, Pamekasan – Program Gerakan Literasi Sekolah (GLS) atau gerakan membaca buku 15 menit sebelum Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, belum berjalan maksimal.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pamekasan, Moh Tarsun, mengatakan, GLS untuk sekolah negeri masih berada di 60 persen. Sedangkan untuk sekolah swasta belum berjalan sama sekali.
“Saya sudah menginstruksikan ke sekolah-sekolah negeri, namun masih banyak yang belum melaksanakan,” ujarnya, Sabtu (28/7/2018).
Program GLS yang digagas Pemkab Pamekasan sejak 2 bulan lalu itu, diharapkan menumbuhkan minat baca siswa di setiap sekolah baik negeri maupun swasta.
Pihaknya mengaku sudah memerintahkan kepada semua kepala sekolah, bahwa setiap siswa harus diberikan waktu 15 menit untuk membaca buku sebelum melangsungkan KBM.
“Kalau sekolah negeri saja masih banyak yang tak melaksanakan, apalagi yang swasta,” ucapnya dengan nada kecewa.
Dinas Pendidikan akan berupaya menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk penambahan sarana dan prasarana berupa pembangunan gedung perpustakan bagi sekolah yang belum memiliki.
Selain itu, penambahan sarana berupa buku-buku pelajaran dan non pelajaran untuk menarik minat baca siswa. “Sebenarnya, kalau tiap sekolah sudah mewajibkan siswanya membaca buku 15 menit sebelum KBM, saya yakin GLS ini bisa berjalan maksimal bahkan mencapai angka 100 persen,” pungkasnya. (Hasibuddin/Putri)