PortalMadura.Com, Pamekasan – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, tidak menganggarkan untuk perbaikan Rumah Potong Hewan (RPH) yang tersebar di tujuh titik.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Pamekasan, Ajib Abdullah melalui Kepala Bidang Pembibitan Pakan dan Produksi, Indah Kurnia Sulistiorani mengungkapkan, pihaknya tidak bisa memperbaiki sejumlah RPH yang sudah dianggap tidak layak, sebab dana yang tersedia direcofusing untuk penanganan covid-19.
“Dalam dua tahun tidak bisa melakukan perbaikan, yakni tahun 2020 dan 2021 karena ada recofusing anggaran untuk penanganan covid-19. Semoga tahun 2022 bisa melakukan perbaikan,” katanya, Jumat (19/3/2021).
Dia menjelaskan, pihaknya memiliki tujuh RPH yang meliputi RPH Pakong, RPH Banyupelle, RPH Pamekasan, RPH Waru, RPH Pegantenan, RPH Proppo dan RPH Palengaan. Namun, dari tujuh titik itu hanya ada tiga RPH yang masuk kategori layak.
“Yang masuk kategori layak itu RPH Pakong, RPH Pamekasan, dan RPH Waru. Disebut layak karena fasilitas memenuhi standart pemotongan. Misalnya, untuk merobohkan sapi itu sekarang sudah tidak manual lagi,” terangnya.
Dikatakan, pihaknya menarik retribusi sebesar Rp 15.000 dalam satu ekor sapi yang melakukan pemotongan di RPH tersebut. Uang tersebut masuk dalam Pendapatan Asli Daerah (PAD).
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
