PortalMadura.Com – Pada dasarnya, keawetan suatu komponen mobil tergantung pada cara mengemudikannya. Apabila pemilik menyetir dengan cara sembarang, tentu hal tersebut bisa membuat komponen tertentu cepat aus dan harus segera dibawa ke bengkel, melansir dari Liputan6.com, Kamis (12/3/2020).
Untuk itu, pengemudi harus mengetahui hal-hal yang bisa menyebabkan mobil kesayangan cepat aus. Nah, berikut ini empat kebiasaan buruk pengemudi yang bisa membuat mobil tidak awet, dilansir Liputan6.com dari laman Wuling Indonesia:
Suka Mengerem Mendadak
Risiko mengerem mobil secara mendadak memang cukup besar. Selain berpotensi membuat ban selip, juga bisa ditabrak mobil lain dari belakang.
Jika sering dilakukan, hal ini bisa membuat ban dan rem bekerja lebih keras. Akibatnya, ban dan rem tidak berumur panjang. Bisa-bisa Anda juga harus mengganti ban sebelum waktunya.
Asal Terjang Lubang dan Polisi Tidur
Satu dari tiga mobil diketahui rusak lantaran sering dipakai menerjang jalanan berlubang dalam kecepatan tinggi. Padahal, keseringan menghantam lubang bisa merusak ban dan juga keseimbangan roda.
Begitu juga saat melintasi polisi tidur dan jalan bergelombang. Jika kecepatan tidak diturunkan, bisa berpotensi merusak bagian depan dan belakang mobil, sisi bawah serta knalpotnya.
Baca Juga: Shock Breaker Mobil Mulai Rusak, Ini Gejalanya
Mengganti D ke R Sebelum Berhenti
Mengganti gigi dari R ke D atau sebaliknya tanpa menunggu mobil berhenti total bisa merusak transmisi mobil otomatis. Transmisi akan lebih cepat aus. Biaya perbaikannya pun cukup mahal. Hal itu juga bisa terjadi pada mobil bertransmisi manual. Jadi lebih baik untuk menunggu mobil sudah berhenti baru mengganti posisi gigi.
Mengangkut Banyak Barang
Masing-masing mobil memiliki kapasitas beban angkut maksimal. Ada baiknya untuk tidak melewati batas tersebut. Jika memaksakan mengangkut barang dengan beban berlebihan, maka tegangan pada rem, suspensi, dan motor penggerak akan bertambah.
Selain itu, perilaku tersebut bisa membuat mobil boros bensin. Parahnya emisi yang dikeluarkan menjadi lebih banyak.