PortalMadura. Com – Sangat penting untuk Anda mengetahui penyebab mata minus pada anak. Supaya anak bisa terhindar dari kondisi mata minus. Hal ini akan membuat anak kesulitan melihat jarak jauh. Tentunya bisa mengganggu aktivitasnya sehari-hari, termasuk sekolah.
Rabun jauh atau mata minus pada anak umumnya mulai muncul saat ia menginjak usia 9–10 tahun. Gejala dari kelainan ini dapat diamati dari perilaku anak sehari-hari. Anda bisa mencurigai memiliki mata minus bila ia sering cenderung menyipitkan mata saat melihat benda yang berjarak jauh.
Baca Juga: Manfaat Pengobatan Akupunktur Bagi Kesehatan Tubuh Anda
Selain itu, anak dengan mata minus juga cenderung lebih senang menonton TV dari jarak dekat, sering mengucek mata, sering mengeluh matanya lelah, dan mengeluh sakit kepala atau mual, terutama setelah membaca buku.
Hingga saat ini, penyebab mata minus pada anak belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa faktor yang diduga dapat memicu seorang anak mengalami mata minus, dilansir Alodokter.com Rabu (8/4/2020). Berikut ulasannya:
Faktor Genetik
Faktor genetik atau keturunan memainkan peranan penting dalam terjadinya mata minus pada anak. Jadi, jika bunda atau ayah memiliki mata minus, kemungkinan si anak juga akan memiliki mata minus.
Terlalu Lama Bermain di Dalam Ruangan
Membiarkan anak berada di dalam rumah pada waktu yang lama ternyata dapat memengaruhi kondisi kesehatan matanya. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa anak yang menghabiskan lebih banyak waktu bermain di tempat terbuka memiliki risiko lebih rendah untuk menderita gangguan mata, termasuk mata minus.
Meski penelitian tersebut masih perlu dikaji lebih lanjut, tidak ada salahnya membiarkan si anak lebih banyak bermain di luar rumah, setidaknya 40 menit sehari. Pasalnya, bermain di luar ruangan dapat membuat anak lebih aktif sehingga baik untuk kesehatannya.
Membaca Buku Terlalu Dekat
Membaca memang sangat baik untuk perkembangan otak dan keterampilan komunikasi anak. Namun, jika anak terbiasa membaca dengan jarak yang sangat dekat atau di tempat yang pencahayaannya kurang, bukan tidak mungkin penglihatannya akan terganggu.
Membaca buku dengan jarak yang terlalu dekat, bisa meningkatkan risiko anak mengalami mata minus secara signifikan. Oleh karena itu, anak disarankan untuk menjaga jarak bacanya sekitar 25–30 cm.
Menatap Layar Gadget Terlalu Lama
Apakah anak Anda sering berlama-lama bermain dengan gadget, hati-hati karena hal ini juga bisa menyebabkan matanya minus. Sebaiknya Anda membatasi waktu bermain gadget anak kira-kira 1–2 jam sehari.
Selain menyebabkan mata minus, terlalu lama menatap layar gadget juga bisa membuat mata anak jadi lelah, kering, iritasi, dan penglihatannya berbayang, walaupun hanya sementara.
Guna menjaga fungsi penglihatan Rabu (8/4/2020) tetap optimal, pastikan Anda memberikannya makanan yang baik untuk kesehatan mata, seperti ikan, wortel, susu, sayuran hijau, serta buah-buahan. Selain itu, pastikan anak tidak membaca buku atau melakukan aktivitas lainnya di tempat yang pencahayaannya kurang.
Jika anak menunjukan gejala mata minus, sebaiknya Anda segera memeriksakannya ke dokter mata. Lakukan juga pemeriksaan mata secara rutin setiap 2 tahun. Dengan begitu, bila anak Anda mengalami gangguan pada penglihatannya, karena dokter dapat mengatasinya lebih awal.