PortalMadura.Com – Mengurus anak memang menjadi tantangan tersendiri bagi ibu-ibu milenial. Meskipun teknologi sudah canggih dan segala hal mudah diakses, kadang ada saja yang membuatnya merasa galau.
Misalnya saja ketika postingan ibu-ibu milenial lain yang pola mengasuh anak dan pola keuangannya berbeda, hal itu sudah membuatnya galau dan merasa kurang percaya diri dalam mengurus anak-anaknya.
Belum lagi, kritikan yang biasanya dilontarkan oleh orang tua, mertua, dan suami, kini dilontarkan juga oleh tetangga dan orang lain. Bukan tidak mungkin hal itu bikin ibu milenial pusing dan stres.
“Saat ini terdapat istilah ‘Mom Shaming'. Istilah tersebut adalah sebuah tindakan mengkritik secara berlebihan mengenai bagaimana seorang ibu mengasuh anaknya,” kata Saskhya Aulia Prima, M.Psi.
Menurut Saskhya, selain hal tersebut, ada beberapa penyebab lain yang dengan mudah membuat ibu-ibu milenial galau seperti dilansir PortalMadura.Com, Senin (23/12/2019) dari laman Liputan6.com berikut ini:
Media Sosial
Sebagian orang merasa senang dengan keberadaan media sosial yang bisa mengakses segala bentuk informasi, tapi ada kalanya media sosial juga menimbulkan kegalauan ibu-ibu milenial.
Melalui media sosial, seorang ibu akan melihat pola pengasuhan orang lain dan mulai membanding-bandingkan dengan dirinya sendiri. Kemudian, seorang ibu akan bertanya-tanya “Apakah pola pengasuhan yang dilakukan kepada anaknya adalah yang terbaik?”. Dengan memikirkan hal seperti itu, seorang ibu mudah mengalami kegalauan.
Paradox of Choices
Dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat, semua hal mudah diakses para ibu milenial, misalnya mencari-cari berbagai pola pengasuhan anak yang menurutnya cocok.
Tapi tahukah Anda, ternyata dengan banyaknya pilihan, sang ibu mencoba satu per satu pola pengasuhan kepada anaknya sehingga si anak kebingungan dan sang ibu merasa kurang percaya diri.
Faktor Keuangan
Faktor keuangan telah menjadi masalah bagi banyak orang, tidak hanya para ibu milenial saja. Oleh sebab itu, suami dan istri harus berkomunikasi mengenai apa yang dibutuhkan dan apa yang diinginkan.
Selanjutnya, suami dan istri harus membuat kesepakatan siapa yang akan mengatur keuangan keluarga. Tidak selamanya yang mengatur keuangan adalah seorang istri, tetapi sebenarnya seseorang yang pandai dan paham dalam mengatur keuangan.
Baca Juga : Begini Cara Atasi Ibu Milenial yang Galau Masalah Keuangan
Kemudian, para orang tua milenial harus menentukan tujuan keuangan keluarga, dan yang terakhir adalah membuat anggaran yang sesuai dengan penghasilan.
Faktor Kedekatan kepada Anak
Ibu-ibu milenial yang bekerja juga membandingkan dengan ibu-ibu milenial yang kesehariannya dapat menghabiskan waktu dengan anak mereka.
Sebenarnya, faktor kedekatan seorang ibu kepada anaknya bukan ditentukan seberapa lama waktu yang dihabiskan, tetapi seberkualitas apa waktu yang digunakan untuk bermain bersama anak.
Ingin Sempurna
Para ibu milenial menginginkan anaknya tenang, tidak rewel, dan gampang diatur. Namun, tidak ada yang tahu, suasana hati si anak. Kadang siang hari anteng, belum tentu malam hari si anak juga anteng, bisa saja teriak-teriak.
Oleh karena itu, sang ibu harus mengontrol emosinya dan sungguh-sungguh yakinkan diri sendiri bahwa “Aku bisa melewati ini semua”. Sebab, rasa khawatir tidak bisa mengurus anak hanya akan menurunkan semangat sehingga kewalahan dalam menjaganya.
Itulah sederet penyebab yang memudahkan ibu milenial galau ketika urus anak.