Nasib Permainan Tradisional Engklek

PortalMadura.Com, Sumenep – Permainan tradisional engklek atau Jingkat-Jingkat dan memiliki banyak nama di bebarapa daerah di Indonesia termasuk di pulau Madura, sudah tidak terlihat dalam kehidupan anak-anak masa kini.

Permainan engklek ini masih populer di tahun 80-an, baik di kalangan anak-anak perempuan maupun laki-laki.

Selain bentuk permainan yang sederhana, bermain engklek juga tidak menguras tenaga.

Bermula dari menggambar tanah menjadi bentuk kotak-kotak, lalu anak-anak yang akan bermain melakukan Hompimpa.

Mereka yang menang akan mulai melompat dengan salah satu kakinya di atas petak-petak yang telah dibuat.

Sebagai bekal bermain, setiap anak harus memiliki gacuk yang biasanya dibuat dari pecahan genteng yang dilempar pada petak.

Dari berbagai sumber yang dihimpun PortalMadura.Com menyebutkan, bahwa permainan engklek nyaris sudah tidak dikenal oleh anak-anak sekarang. Padahal, permainan tradisional engklek memiliki filosofi tinggi dalam kehidupan.

Permainan engklek menggambarkan bahwa jika ingin mencapai kekuasaan atau cita-cita tinggi, maka harus berusaha dan gigih memperjuangkan.

Dari permainan engklek ini, maka secara tidak langsung anak-anak sudah diajari betapa kerasnya menjalani hidup yang perlu dijalani dengan penuh kesabaran dan perjuangan.

Hal ini, tentu hasilnya berbeda dengan anak-anak masa kini yang segala keinginannya atau cita-citanya harus diraih serba instan.

Sedangkan permainan tradisional lainnya, seperti galasin, egrang, lompat tali, petak umpet dan congklak serta lainnya, kini sulit ditemukan dalam kehidupan anak-anak masa kini.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses