PortalMadura.Com – Kementerian Koperasi dan UKM bekerja sama dengan Baznas menyelenggarakan pelatihan keterampilan vokasi bagi pelaku usaha mikro dan kecil (UMK) keluarga kurang mampu untuk mempercepat pengentasan kemiskinan ekstrem. Sesi pelatihan dilaksanakan pada tanggal 7-9 Agustus 2024 di Yogyakarta dan 19-21 Agustus 2024 di Banjarmasin. Pelatihan tersebut bertujuan untuk membuka potensi UMK sebagai bagian dari Program Percepatan Pengentasan Kemiskinan Ekstrim (PPKE).
Selama pelatihan, instruktur memberikan pengetahuan penting tentang pengembangan produk agroindustri dengan menggunakan bahan baku lokal. Bambang Arif Nugraha, salah satu pelatih, memperkenalkan Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) sebagai persyaratan penting dalam peraturan keamanan pangan di pasar ekspor. Ia menekankan pentingnya berbagi pabrik dan diversifikasi produk lokal untuk meningkatkan kualitas pemrosesan dan pengemasan.
Peserta tidak hanya diajarkan pengembangan produk tetapi juga strategi untuk menjadikan produk mereka kompetitif secara global. Topiknya meliputi pemilihan kemasan, pelabelan yang tepat, dan proses mendapatkan izin edar pangan. Pelatihan tersebut juga mencakup standar produksi pangan industri rumah tangga (SPP-IRT) dan sertifikasi lain yang diperlukan agar produk dapat memasuki pasar global.
Dari sisi bisnis, pelatihan difokuskan pada pengembangan produk dengan menggunakan Key Performance Indicator (KPI). Hal ini mencakup penetapan tujuan strategis, identifikasi bidang-bidang utama, pemilihan indikator yang tepat, dan evaluasi kemajuan. Langkah-langkah ini dirancang untuk membantu bisnis menciptakan produk yang kompetitif di pasar global.