Dampak Kemacetan Jaringan pada Aktivitas Penambangan di Ekosistem Solana

Dampak Kemacetan Jaringan pada Aktivitas Penambangan di Ekosistem Solana
Digital Coin Cryptocurrencies (Sumber: Bittime)

PortalMadura.Com – Solana, sebuah blockchain yang semakin populer di kalangan komunitas kripto, menghadapi tantangan serius akibat kemacetan jaringan yang baru-baru ini terjadi. Kemacetan ini menyebabkan kesulitan bagi para penambang, termasuk mereka yang terlibat dalam mining token ORE di ekosistem Solana. Salah satu contohnya adalah proyek Ore yang terpaksa dihentikan setelah kemacetan jaringan Solana semakin parah.

Popularitas proyek Ore, yang memungkinkan para pengguna seperti Chaofan Shou untuk mendapatkan keuntungan besar hingga $10.000 per hari, turut berkontribusi pada lonjakan transaksi di jaringan Solana. Lonjakan ini memperburuk kemacetan, yang pada akhirnya berdampak negatif pada aktivitas penambangan. Anatoly Yakovenko, pendiri Solana, menyarankan solusi forking ORE untuk mengatasi masalah ini, meskipun solusi ini tidak bersifat jangka panjang.

Untuk menangani kemacetan ini, Solana merilis pembaruan v1.17.31 untuk mainnet beta validator. Pembaruan ini memperkenalkan Stake Weighted Quality of Service (SWQoS) sebagai mekanisme untuk mengelola spam dan aktivitas Sybil, dengan harapan dapat memperlancar aktivitas mining tanpa memperburuk kondisi jaringan.

Meskipun tantangan kemacetan ini cukup signifikan, Solana terus berupaya menghadirkan solusi agar jaringan kembali optimal untuk aktivitas penambangan dan transaksi lainnya. Dengan strategi yang tepat dan teknologi yang terus diperbarui, Solana tetap menjadi salah satu platform yang menjanjikan di dunia kripto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses