Sejarah dan Dampak 3R bagi Industri Daur Ulan

Avatar of hartono
Ilustrasi Berita (Sumber: PT Tokoplas Ecommerce Indonesia)
Ilustrasi Berita (Sumber: PT Tokoplas Ecommerce Indonesia)

PortalMadura.Com, Jakarta – Konsep Reduce, Reuse, Recycle (3R) telah menjadi bagian penting dalam pengelolaan sampah di Indonesia. Kesadaran akan pentingnya praktik ini mulai muncul sejak tahun 1970-an, ketika masyarakat mulai menerapkan metode tradisional untuk mengurangi dan menggunakan kembali barang. Tragedi longsornya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Leuwigajah pada 2005 menjadi titik balik bagi pemerintah dalam memperkuat kebijakan pengelolaan limbah, yang kemudian ditandai dengan lahirnya berbagai regulasi serta pencanangan Hari Peduli Sampah Nasional setiap 21 Februari.

Seiring waktu, penerapan konsep 3R berkontribusi terhadap pertumbuhan industri daur ulang di Indonesia. Hingga 2023, tercatat sekitar 241 perusahaan beroperasi di sektor ini dengan nilai investasi mencapai Rp20 triliun. Industri daur ulang tidak hanya mengurangi limbah yang berakhir di TPA, tetapi juga membuka lapangan pekerjaan bagi lebih dari 3,3 juta orang, termasuk pemulung hingga tenaga kerja di pabrik pengolahan sampah.

Kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta terus mendorong inovasi teknologi dalam pengelolaan limbah. Salah satu terobosan yang dikembangkan adalah teknologi Refuse Derived Fuel (RDF), yang mengolah sampah anorganik menjadi bahan bakar alternatif bagi industri. Penerapan teknologi ini sejalan dengan visi ekonomi sirkular yang bertujuan mengubah limbah menjadi sumber daya bernilai ekonomi, sekaligus mengurangi dampak lingkungan dari penumpukan sampah.

Dalam mendukung ekosistem daur ulang, berbagai perusahaan turut berkontribusi dengan menyediakan bahan baku plastik hasil daur ulang. Platform e-commerce seperti Tokoplas berperan dalam mempermudah akses industri terhadap bahan baku berkualitas, sekaligus membantu mendorong pertumbuhan industri berbasis prinsip keberlanjutan. Upaya ini menjadi bagian dari strategi nasional dalam mengurangi limbah dan membangun industri yang lebih ramah lingkungan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses