PortalMadura.Com, Sumenep – Pada bulan Agustus 2014 Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur mengalami inflasi sebesar 0,31 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 112,58, lebih rendah dibanding bulan Juli 2014 sebesar 0,89 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 111,53.
“Kalau dibandingkan dengan bulan Juli, inflasi bulan Agustus ini lebih rendah,” kata Suparno, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumenep, Rabu (03/9/2014).
Menurutnya, inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran dibidang kelompok bahan makanan sebesar 0,07 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 1,00 persen.
Selain itu, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,34 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,74 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,69 persen.
Sedangkan kelompok sandang mengalami penurunan harga sebesar 0,15 persen, kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,07 persen.
“Komuditas yang memberikan andil terbesar terjadinya inflasi adalah udang basah, rokok kretek, pisang, rokok kretek filter, daging ayam kampung, sekolah dasar, mei, tarif listrik dan jeruk,” terangnya.
Dia menegaskan, dari enam kabupaten/kota yang mengalami inflasi di Jawa Timur, Sumenep merupakan peringkat keempat setelah Madiun, Malang dan Surabaya yang mengalami inflasi tertinggi.
“Kalau tingkat inflasi tahun kalender bulan Agustus 2014 sebesar 3,05 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun, sebesar 2,66 persen,” tukasnya. (arif/htn)