PortalMadura.Com, Sampang – Sebanyak 465 rumah warga Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, masuk dalam daftar bantuan program rumah tidak layak huni (RTLH) dari pemerintah pusat.
Besaran anggaran pada tahun anggaran 2022 ini mencapai Rp9,3 miliar melalui program BSPS (Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya ) Penanganan Kemiskinan Ekstrem (PKE) dan BSPS Reguler.
Kepala Bidang (Kabid) Perumahan dan Pertanahan, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Kabupaten Sampang Roy Abdul Rokib menyampaikan, seluruh warga yang mendapat bantuan program bedah rumah tidak layak huni telah masuk dalam daftar pengajuan.
Bantuan bedah rumah terhadap 465 warga Sampang, terbagi dua macam daftar penerima yang berbeda. Yaitu, meliputi BSPS Reguler dari aspirasi DPR RI dan BSPS PKE dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Dana untuk setiap unit bedah rumah, lanjut Rokib senilai Rp20 juta. Total keseluruhan anggaran, mencapai Rp9.300.000.000,-.
“Daftar penerima program BSPS Reguler sebanyak 80 orang tersebar di empat kecamatan. Yakni Camplong, Kota Sampang, Sreseh dan Sokobanah,” ulasnya, Kamis (28/7/2022).
Penerima program kategori BSPS PKE sebanyak 385 orang tersebar di empat desa, di antaranya, Desa Tolang, Pelanggaran Barat, Kecamatan Banyuates, dan Desa Pasarenan, Desa Palenggian, Kecamatan Kedungdung, Sampang.
Seluruh penerima bantuan bedah rumah dari program BSPS itu, telah dilakukan survie lapangan atau lokasi tempat tinggal penerima. Pelaksanaan program bantuan bedah rumah warga kurang mampu, sambil menunggu rancangan perencanaan selesai.
“Proses pelaksanaan bantuan bedah rumah bagi warga kurang mampu di wilayah Sampang, target pembangunan atau pengerjaan sampai batas akhir tanggal 15 Desember 2022,” pungkasnya.(*)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
