Apakah Bitcoin Terlalu Mahal Setelah Kenaikan 120%?

Apakah Bitcoin Terlalu Mahal Setelah Kenaikan 120%?
Apakah Bitcoin Terlalu Mahal Setelah Kenaikan 120%? (Sumber : Bittime)

PortalMadura.Com – Bitcoin mengalami lonjakan harga signifikan pasca-halving 2024, namun aktivitas jaringan justru menurun drastis, mencapai level terendah sejak awal tahun. Berdasarkan laporan dari CryptoQuant, aktivitas transaksi harian Bitcoin turun lebih dari 50% sejak puncaknya pada September 2024, yang mengindikasikan adanya penurunan minat terhadap penggunaan jaringan Bitcoin. Hal ini terjadi setelah protokol Runes, yang sempat populer, kehilangan daya tariknya.

Runes Protocol, yang dirancang untuk menawarkan cara lebih efisien dalam mencetak token di Bitcoin, meraih kesuksesan besar pada awal peluncurannya, namun kini mengalami penurunan tajam dalam jumlah transaksi. Penggunaan protokol tersebut menurun drastis, mempengaruhi volume transaksi di Bitcoin dan juga mengurangi tekanan di mempool yang menunjukkan penurunan signifikan pada transaksi yang menunggu konfirmasi.

Menurut CryptoQuant, harga Bitcoin saat ini cenderung lebih tinggi dari harga wajar yang seharusnya berada di kisaran $48.000 hingga $95.000. Dengan harga yang kini mencapai sekitar $98.000, beberapa analis berpendapat bahwa Bitcoin mungkin sudah terlalu mahal, sementara yang lain melihatnya sebagai peluang bagi investor yang menggunakan strategi Dollar-Cost Averaging (DCA).

Meski ada kekhawatiran mengenai harga Bitcoin yang berpotensi mengalami koreksi, pandangan jangka panjang tetap optimis. Beberapa analis bahkan memperkirakan Bitcoin bisa mencapai $200.000 pada akhir tahun 2025, meskipun saat ini harganya mengalami penurunan kecil. Prospek jangka panjang untuk Bitcoin tetap menunjukkan potensi kenaikan meski adanya penurunan aktivitas jaringan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.