PortalMadura.Com, Sampang – Pakaian wanita berupa Celana Dalam (CD) dan BH (bra) mewarnai aksi turun jalan sekelompok aktivis, Senin (16/12/2019).
Dua jenis pakaian itu digantungkan pada salah satu poster bertuliskan “Polres Jadi Sarang Prostitusi Kasus”. Aksi mereka ke Polres Sampang, Madura, Jawa Timur.
Aksi gabungan aktivis itu dalam rangka memperingati Hari Anti Korupsi se-dunia dan Hak Asasi Manuasi (HAM).
Koordinator aksi, Sidik menyebutkan, ada catatan merah untuk Polres Sampang terhadap sejumlah kasus yang tidak diungkap.
Catatan dimaksud, ada unsur kasus dugaan HAM, yaitu pembunuhan Kiai Idris di Kecamatan Banyuates, 27 Desember 2017, pembunuhan Busidin, Desa Tamberu Laok, Kecamatan Sokobanah, dan pelaku utama pembunuhan Sahrial, Desa Bira Timur, Kecamatan Sokobanah.
Pihaknya juga menyinggung kasus dugaan korupsi di lingkungan hukum Sampang. Di antaranya, apa kabar kasus ambruknya atap Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Torjun, dugaan kongkalikong pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM), dan dugaan pembiaran terhadap galian C ilegal.
Kasus lain yang terjadi pada pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak 2019, Sidik menilai ada dugaan kriminalisasi dari aparat penegak hukum.
“Tebang pilih kasus senjata tajam, apa kabar pemilik senjata api yang lengkap dengan amunisinya, dan standar operasional prosedur penanganan kasus pembunuhan,” urainya.
Berdasarkan catatan merah itu, pihaknya mendesak Polres Sampang agar berpijak pada Undang-undang Nomor 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia pada BAB I pasal 4.
“Kami menuntut Polres Sampang tidak tebang pilih dalam penanganan kasus, dan harus memberikan hak yang sama terhadap semua lapisan masyarakat,” pungkasnya.
Baca Juga : Hore! Ada Cuti Bersama PNS Sumenep di Hari Natal 2019
Hingga berita dilansir PortalMadura.Com, ratusan massa masih berlangsung mendesak dan menyampaikan aspirasi di depan Mapolres Sampang.(*)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
