PortalMadura.Com, Pamekasan – Kasus ujaran kebencian atau hate speech oleh akun Facebook (FB), Muhammad Izzul terhadap Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Pamekasan, Madura, KH. Taufiq Hasyim sampai sekarang belum ada kejelasan.
Penasehat Hukum NU Pamekasan, Abd. Mannan mengungkapkan, pihaknya telah melakukan beberapa langkah menindaklanjuti kasus itu. Sebab, kasus yang telah dilaporkan ke Polres Pamekasan dan diambil alih oleh Polda Jawa Timur tersebut masih stagnan.
“Sejauh ini penyelidikannya tidak ada progres dari penyidik, sehingga kami akan mengambil langkah-langkah sebagaimana mestinya,” katanya ketika dikonfirmasi PortalMadura.Com via telpon, Rabu (11/11/2020).
Dia menambahkan, salah satu langkah yang akan diambil dalam waktu dekat ini adalah melakukan audiensi dengan Polda Jawa Timur yang melibatkan NU se Madura, Ansor se Madura dan kuasa hukum itu sendiri untuk mempertanyakan kelanjutkan kasus tersebut.
“Kami sudah mengirim surat kapada Kapolda dan Dir Intelkam untuk menanyakan kejelasan terkait perkembangan kasus sejauh mana progresnya. Kalau masih belum ada kejelasan, ada beberapa langkah yang kami akan tempuh,” ujar mantan aktivis PMII tersebut.
Dia melanjutkan, pihaknya sering kali mendapat pertanyaan dari masyarakat tentang perkembangan kasus itu. Mengingat, kasus tersebut bukan hanya menyangkut perorangan, melainkan masyarakat yang merasa nama baik NU dilecehkan.
“Kami sudah cukup sabar menahan masyarakat di bawah yang selalu menanyakan perkembangan kasus ini. Yang jelas kalau kasus ini belum ada kejelasan yang dihawatirkan persoalan kamtibmas di tataran grass root. Sebab mereka membandingkan kasus ini dengan kasus yang lain dengan cepat terungkap,” tandasnya.
Sebagaimana diketahui, kasus ujaran kebencian yang dilakukan akun Facebook Muhammad Izzul sebelumnya dilaporkan ke Polres Pamekasan. Namun, kasus tersebut telah dilimpahkan ke Polda Jawa Timur.
Akun Facebook Muhammad Izzul memposting berita yang dimuat NU Online yang berisi himbauan Ketua PCNU Pamekasan, KH. Taufiq Hasyim agar masyarakat tidak terprovokasi dengan isu Partai Komunis Indonesia (PKI). Namun, dalam postingannya itu, Muhammad Izzul memberi caption “Memang Simpatisan PKI Sejak Dulu”.
“Kasus ini tidak hanya menyangkut perorangan. Tetapi menyangkut organisasi keagamaan, tokoh ulama dan pesantren. Yang tidak terima dari semua lapisan masyarakat,” tegasnya.
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
