Bunda, Ini 7 Gerakan Subuh Berjamah Untuk Latih Anak Bangun Pagi

Avatar of PortalMadura.Com
Bunda, Ini 7 Gerakan Subuh Berjamah Untuk Latih Anak Bangun Pagi
Ilustrasi

PortalMadura.Com – Sebagian besar yang sudah cukup usia, biasanya agak susah dibangunkan untuk subuh tepat waktu. Kebiasaan anak yang awalnya hanya terpaksa bangun akan menjadi biasa setelah dilakukan berulang. Kesabaran orang tua adalah kuncinya, meskipun diawali dengan anak marah atau ngambek.

Apalagi dari aksi 212 beberapa waktu lalu melahirkan adanya Gerakan Subuh Berjamaah (GSB) yang berdampak pada sebagian orang yang melaksanakan salat subuh tepat waktu, apalagi bagi anak-anak. Karena sebagai orang tua haruslah mengajarkan hal-hal baik pada anak.

Kuncinya lakukan pembiasaan dengan sewajarnya saja. Mungkin tips GSB untuk anak terutama pada usia yang memang diperintahkan untuh salat yakni 7 tahun berikut bisa menjadi pertimbangan:

1. Biasakan anak-anak tidur tidak terlalu malam ( jam 21.00 atau maksimal 21.30 lah) setelah melewati aktivitas belajar di rumah atau bercengkerama dengan keluarga. Begadang atau terlalu malam tidur bisa membuat ia berat untuk bangun lebih awal yakni jam 04.00

2. Jika dia benar-benar tidak mau berangkat ke masjid jangan dipaksa, berikan alternatif yakni melaksanakan shalat subuh di rumah bersama Bundanya atau saudara perempuannya, yang penting saat matanya sudah membuka jangan biarkan ia tertidur kembali apalagi azan subuh sudah menggema.

3. Lakukan GSB secara bertahap. Mungkin awalnya seminggu sekali kemudian 3 hari sekali, hingga ia bisa dengan kesadaran sendiri melakukannya setiap hari. Tetap lakukan komunikasi dengan ananda secara nyaman.

4. Suling, alias subuh keliling tapi tetap dengan memperhatikan jarak. Jika di kampung atau kompleks perumahan ada beberapa masjid, cobalah bergilir melakukan GSB nya agar lebih variatif, berkesan dan tidak bosan.

5. Benar-benar libatkan sang ayah. Laki-laki amat diperintahkan salat berjamaah di masjid. Ini artinya ayah memiliki peran penting dalam mengajak anak terutama anak lelakinya ke sana. Tumbuhkan kedekatan secara psikologis atau kenyamanan antara ayah dan anak sehingga sang anak bergembira jika diajak ke masjid dan boleh jadi menunggu-nunggu momen itu. Tidak hanya di salat subuh tapi juga shalat lainnya. Agak sulit mengajak anak beraktivitas GSB jika ayah pun tidak ke masjid.

6. Libatkan teman-teman bermainnya. Ajak ramai-ramai berangkat ke masjid dengan janjian sebelumnya. Di kampung dulu biasanya ajakan salat subuh di mushola dengan cara menyambangi dari pintu ke pintu.

7. Jangan lupa beri apresiasi anak jika dia bisa konsisten salat subuh di masjid tapi tidak perlu diberitahu di awal, beri hadiah dadakan agar terkesan kejutan.

Yang jelas dampak super positif dari GSB adalah kebiasaan bangun pagi dan menyiapkan segala aktivitas waktu pagi lebih nyaman jauh dari buru-buru. Ke sekolah misalnya lebih segar dan terhindar dari keterlambatan. (ummi-online.com/Desy)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.