PortalMadura.Com, Sumenep – Bupati Sumenep, A. Busyro Karim menyerahkan santunan bagi keluarga tenaga kesehatan (nakes) yang meninggal dunia pada masa pandemi.
Salah satunya, kepada keluarga almarhum Abdul Hamid. Penyerahan uang santunan kematian itu, dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI sebesar Rp300.000.000,-.
“Almarhum gugur dalam tugas setelah dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19,” terang Busyro.
Almarhum merupakan perawat RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep dengan masa kerja 17 tahun.
Perawat berusia 43 tahun itu gugur pada tanggal 28 Agustus 2020, pukul 06.00 WIB di RS PHC Surabaya.
Selama di Sumenep, almarhum tinggal di Jl. Menara Tanjung, Saroka, Kecamatan Saronggi, Sumenep.
Busyro mengemukakan, berkaitan dengan tenaga kesehatan yang meninggal dunia, dalam pemahaman agama Islam itu ada tiga rahasia.
“Rahasia yang pertama adalah masalah waktu yang sudah ditetapkan oleh sang pencipta,” terangnya.
Kedua masalah tempat, dimana tempat meninggalnya seseorang tersebut sudah ditetapkan Tuhan.
“Ketiga masalah caranya, kita tidak mengetahui cara seperti apa orang dapat meninggal, yang jelas kita pasti akan meninggal,” ungkapnya.
Namun, yang paling penting, kata dia, dalam hidup ini adalah bagaimana meninggalnya seseorang dalam keadaan khusnul khotimah.
“Ujian ini sudah diukur oleh sang pencipta, Allah tidak membebani seseorang, kecuali sesuai dengan kesanggupannya,” ucapnya.
“Pasti ujian ini ada akhirnya, bersama ada kesulitan, disitu pasti ada kemudahan,” sambungnya.
Untuk itu, pihaknya mengajak masyarakat Sumenep untuk bersama-sama terus memerangi Covid-19. Caranya, disiplin dalam protokol kesehatan.
Penyerahan santunan kematian berlangsung pada Selasa (22/9/2020), pukul 08.30 WIB, bertempat di ruang rapat Aria Wiraraja, lantai II Kantor Bupati Sumenep.
Hadir dalam acara tersebut, Sekretaris Daerah dan Asisten Sekda Kabupaten sumenep, pimpinan OPD terkait, Direktur RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep, PPNI, dan keluarga almarhum.(*)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
