Cabai Jamu Sering Mati, Ini Cara Mengatasi ala Mahasiswa UTM

Avatar of PortalMadura.Com
Cabai Jamu Sering Mati, Ini Cara Mengatasi ala Mahasiswa UTM
Penyuluhan Bagi Petani Cabai Jamu di Pamekasan

PortalMadura.Com, di Madura menjadi salah satu tanaman primadona, namun saat ini banyak keluhan para petani dengan banyaknya tanaman cabai yang tiba-tiba mati.

Tanaman bernilai ekonomis tinggi ini, ada yang mati sebelum berbuah dan atau sedang berbuah. Keluhan ini, salah satunya disampaikan anggota kelompok tani Makmur Jaya, Desa Sotabar, Kecamatan Pasean, Pamekasan, Mansyur, Sabtu (28/1/2017).

“Ada bakteri dan jamur yang biasanya menempel pada tanaman cabai jamu dan menyerang batang dan daun. Ada juga cacing tanah yang menyerang langsung pada akar tanaman, sehingga menghambat proses pertumbuhan tanaman cabai jamu yang berdampak negatif serta akar menjadi putih,” keluhnya

Keluhan tersebut disampaikan pada kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan oleh mahasiswa kelompok 20 KKN Tematik 2016-2017, Universitas Trunojoyo Madura (UTM), di balai desa setempat.

Salah satu Dosen Pertanian , Nur Kholis Firdaus, SP., M.Sc, yang melakukan pendampingan terhadap mahasiswa mengatakan, bahwa solusi mengatasi permasalahan tanaman cabai jamu banyak cara yang bisa dilakukan, misalnya memperbaiki sistem yang rusak.

“Yakni, dengan pemanfaatan SDA dan hayati yang berpotensi menggantikan pupuk kimia dan pestisida,” terangnya.

Contohnya, pemanfaatan pupuk kandang, biopestisida, penanaman tanaman leghum, serta daun dan biji mimba yang di tumbuk halus dengan di campur air cucian beras, kemudian di ambil sarinya dan di simpan 2-3 minggu.

“Biopestisida merupakan cara paling aman dalam mengendalikan hama penyakit tanaman,” ujarnya.

Selain itu, untuk penanganan yang bisa dilakukan yakni teknik budidaya yang baik, penggunaan varietas yang unggul, pemanfaatan pestisida alami, dan pemanfaatan dolomit untuk tanah asam (PH rendah).

“Semoga dengan diadakannya penyuluhan cabai jamu atas inisiatif mahasiswa KKN 20 Universitas Trunojoyo Madura beserta masyarakat mampu mengembalikan kejayaan para petani cabai jamu serta meningkatkan taraf hidup dan perekonomian masyarakat sekitar,” imbuh salah satu anggota KKN 20 Universitas Trunojoyo Madura, Wesen Didik S.(rls/har)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.