Cara Ajarkan Anak Makna Berkurban Dari Kisah Nabi Ibrahim

Avatar of PortalMadura.com
Cara Ajarkan Anak Makna Berkurban Dari Kisah Nabi Ibrahim
ilustrasi

PortalMadura.Com – Saat seorang anak melihat proses penyembelihan hewan kurban atau orang di sekitarnya membahas tentang kurban, tentu hal ini bisa membuat si kecil penasaran tentang kurban. Bahkan, terkadang mereka ikut merasakan kesedihan ketika melihat hewan kurban yang disembelih.

Sebagai orang tua cerdas dan peka, Anda bisa menceritakan untuk memberikan pehaman pada anak makna berkurban. Terutama tentang ketaatan beliau pada Allah SWT yang diperintahkan Allah untuk menyembelih putranya Nabi Ismail AS melalui sebuah mimpi.

Padahal, Nabi Ibrahim AS sudah menanti dalam waktu yang lama sekali untuk diberi keturunan. Kendati demikian, melalui mimpi tersebut, Nabi Ibrahim yakin bahwa perintah tersebut benar-benar dari Allah SWT, karena beliau bermimpi hingga dua kali untuk menyembelih anaknya.

Perlu diketahui, bahwa mimpinya seorang Nabi adalah wahyu, bukan bisikan setan. Selain itu, ternyata ada tiga peristiwa menyentuh di balik penyembelihan tersebut, sehingga diganti dengan kibas (kambing Arab) yang lebih besar.

“Saat tangan Ismail diikat, ikatan mulai terasa longgar, kata Ismail: ‘Duhai Ayahanda, tolong kencangkan ikatan tanganku ini, agar ketika aku disembelih nanti tidak meronta, sehingga membuat Ayah iba dan tidak jadi meyembelihku'. Supaya ayahnya sempurna menjalankan tugas,” ungkap Ustaz Adi Hidayat Lc, MA, seperti dilansir Haibunda.com yang mengutip dari YouTube.

Setelah itu, Nabi Ismail memohon agar ayahnya menajamkan pisau yang akan digunakan untuk menyembelihnya. Hal itu bertujuan agar proses penyembelihan cepat selesai dan mengurangi rasa sakit yang dirasakan. Dua permohonan Nabi Ismail tersebut, kemudian dikerjakan dan menjadi sunah memotong hewan kurban hingga sekarang.

“Tiga, ternyata Beliau lipat pakaian luarnya. Lalu berkata, ‘duhai Ayahanda, mohon titip pakaian ini kepada satu-satunya Bunda yang saya sayangi, titipkan salamku kepadanya'. Ketika itu dikerjakan, setelah itu turun wahyu ‘Telah kau benarkan mimpi itu' sehingga tidak ada kurban saat itu, yang ada jadinya korban. Saking dekatnya dengan Allah sampai mimpi saja diamalkan,” lanjut Ustaz Adi.

Baca Juga: 4 Cara Sederhana Ajarkan Makna Berkurban Bagi Anak Sejak Dini

Setelah menceritakan kisah di atas, Anda juga bisa menegaskan mengenai nilai-nilai baik yang terkandung dari ajaran Nabi Ibrahim. Dilansir Haibunda.com yang mengutip dari laman Nu Online, bahwa salah satu hal yang terpenting adalah untuk menanamkan rasa kecintaan manusia pada Allah SWT. Selain itu, Anda juga bisa menyinggung soal keikhlasan dan ketabahan Nabi Ismail AS memenuhi perintah Allah untuk dikorbankan.

Sedangkan untuk mengajarkan anak yang lebih besar tentang makna berkurban, sampaikan bahwa hakikat berkurban adalah bentuk ibadah Umat Islam untuk mendekatkan diri kepada Allah. Dengan berkurban, diharapkan seseorang dapat memaknai hidupnya untuk mencapai rida Allah semata layaknya kisah Nabi Ibrahim di atas. Serta merayakan Hari Raya Idul Adha dan menolong orang yang tidak mampu dengan membagi-bagikan daging kurban agar mereka juga bisa merayakannya.

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.