PortalMadura.Com – Sebenarnya bakat seorang anak bisa diketahui sejak ia masih kecil. Caranya yaitu dengan melihat kebiasaan yang membuatnya merasa senang atau perilaku dalam kesehariannya.
Seperti, anak yang berminat dalam bidang seni, kemungkinan ia setiap harinya akan suka mengikuti alunan musik atau menari. Jadi dengan begitu, orang tua bisa memasukkannya ke sanggar tari atau musik yang mampu mengasah kemampuannya itu dengan baik.
Atau jika anak sangat menyenangi pelajaran matematika, Anda bisa memasukkan anak ke kursus matematika untuk semakin mengembangkan bakatnya, siapa tahu dia bisa ikut ajang olimpiade matematika di kemudian hari.
Lantas, bagaimana jika kemampuan anak belum terlihat?.
“Jika belum terlihat kemampuan anak sebenarnya di bidang apa, jangan ragu untuk memintanya mengikuti kegiatan,” kata Psikolog Rose Mini.
Di samping sebagai tes minat, kegiatan yang dilakukan juga menyalurkan energi anak pada kegiatan yang positif. Tetapi perlu diingat, orang tua tidak seharusnya memaksakan kehendak kepada anak untuk melakukan apa yang diinginkan.
Lebih jauh, proses pengembangan bakat anak bukanlah hal yang instan, melainkan butuh proses. Inilah yang harus diingat orang tua. Selain itu, semakin anak ditempa berbagai latihan, kompetisi, dan sebagainya, semakin teruji dan terasah potensi dan bakat anak.
Orang tua tentu perlu mendampingi si kecil dalam setiap langkahnya agar bakat yang dimilikinya dapat semakin terarah. Namun, sebelum masuk proses itu, orang tua perlu mengetahui dahulu bakat apa yang sebenarnya dimiliki anak.
Penggalian potensi anak hendaknya sejalan dengan minat serta bakat yang dimiliki anak. Jika anak merasa nyaman dan senang dengan kegiatan yang dia ikuti, bakat dan potensi kecerdasannya pun akan muncul. (okezone.com/Putri)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
