PortalMadura.Com – Kata cinta pada pandangan pertama mungkin tidak asing lagi di telinga Anda. Kata tersebut sering di munculkan pada adegan film atau pada yang tergambar dalam novel dan lagu.
Dua orang asing saling bertemu dan mulai ada ketertarikan emosional, dan mereka menyebutnya sebagai cinta pada pandangan pertama.
Tidak hanya apa yang tergambar pada film, novel, lagu tetapi dikehidupan nyata atau mungkin juga Anda yang mengklaim kejadian tersebut sebagai cinta pada pandanga pertama.
Namun, apakah benar yang dirasakan itu cinta? Ternyata hal tersebut ditentang oleh sains.
Para ilmuan berpendapat bahwa apa yang mereka sebut sebagai cinta pada pandangan pertama sebenarnya adalah sesuatu yang mewakili emosi kompleks yang mirip dengan cinta. Bahkan bisa jadi itu sebenarnya hanya ketertarikan fisik belaka.
Studi sebelumnya menunjukkan, jatuh cinta akan mengaktifkan area otak tertentu. Lokasi tersebut berbeda-beda tergantung pada tipe cinta yang dirasakan, seperti emosional, ibu kepada anaknya, atau cinta yang menggebu-gebu.
Rasa cinta yang dalam dan penuh hasrat akan mengaktifkan area yang sama di otak seperti halnya kecanduan zat kimia. Sementara cinta jangka panjang akan memicu respon di area otak yang terkait dengan kelekatan dan “hadiah”.
Studi terbaru mengenai cinta pada pandangan pertama dengan melibatkan 400 responden, menyimpulkan bahwa apa yang kita anggap sebagai cinta pada pandangan pertama seseungguhnya hanya ketertarikan fisik yang kuat.
Dengan hasil studi tersebut, mulai sekarang Anda harus lebih hati-hati dalam menerima cinta dari orang yang baru Anda kenal, karena bisa jadi itu hanya ketertarikan fisik saja.
Merasakan sesuatu pada seseorang yang baru Anda kenal bukan jaminan akan cocok menjalin hubungan dengannya. Anda berdua perlu saling mengenal lebih dalam sebelum membangun hubungan asmara yang serius.(kompas.com/Nanik)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
