PortalMadura.Com, Jakarta – Direktur Eksekutif Nurjaman Center for Indonesian Democracy (NCID) Jajat Nurjaman mengatakan, pernyataan takut yang dkatakan Divisi Humas Polri Irjen Anton Charliyan terkait dengan permintaan pengungkapan identitas perusahan tersangka pembakaran hutan dan lahan ke publik menimbulkan efek negatif di mata masyarakat terhadap institusi kepolisian.
Pasalnya, masyarakat sekarang sudah beranggapan jika polisi saja sudah bilang takut lantas siapa lagi yang dapat dipercaya sebagai petugas penegakan hukum di Indonesia.
“Dukungan kuat dari masyarakat terhadap Polri terkait dengan pengusutan perusahan yang melakukan pembakaran hutan seharusnya bisa menjadi motivasi besar untuk Polri, karena dampak yang ditimbulkan sudah sangat merugikan masyarakat bahkan hingga menelan korban, jadi tidak ada lagi alasan bagi polri untuk bilang takut”, tutur Jajat dalam rilisnya diterima redaksi PortalMadura.Com, Selasa (3/11/2015).
Jajat menilai, perbedaan pendapat antara Kadiv humas dan Kapolri sendiri mengindikasikan sepertinya perusahan-perusahan tersebut mempunyai pengaruh besar di pemerintah, karena menurutnya baru kali terjadi pihak polisi merasa takut hingga tidak mengungkap pelaku kejahatan ke publik.
“Karena akibat yang ditimbulkan sudah sangat luas, sudah selayaknya perusahan-perusahan tersebut tidak hanya mendapat sanksi hukum tapi sanksi moral sehingga akan menimbulkan efek jera. Tapi kalau polisinya takut, bagaimana keadilan bisa ditegakkan? ”, tutup Jajat. (Rls/har)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
