Ekowisata Mangrove Bangkalan Potensial Jadi Penggerak Ekonomi Warga

Avatar of PortalMadura.com
Ekowisata Mangrove Bangkalan Potensial Jadi Penggerak Ekonomi Warga
Ekowisata Mangrove Bangkalan (Foto. Istimewa)

PortalMadura.Com, – Pemerintah Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, terus melakukan berbagai upaya untuk mendorong pemanfaatan sumber daya pesisir dan laut secara berkelanjutan.

Salah satunya dengan mengembangkan potensi ekowisata mangrove di pesisir Desa Labuhan, Kecamatan Sepulu, Bangkalan.

Hal tersebut sesuai dengan visi dan misi Terwujudnya Penataan Ruang Kabupaten Bangkalan Sebagai Pintu Gerbang Madura menuju Kota Industri, Pariwisata dan Jasa.

Sebagai langkah awal, Pemkab Bangkalan akan mengembangkan ekowisata melalui Taman Pendidikan Mangrove (TPM) di pesisir Desa Labuhan, Kecamatan Sepulu, Kabupaten Bangkalan.

Dijadwalkan, Bupati Bangkalan, R Abdul Latif Amin Imron, akan me-launching TPM Desa Labuhan pada Kamis (1/8/2019).

Baca Juga : Gubernur Jatim Ingin Bangun Islamic Center Suramadu Sisi Madura

Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata Kabupaten Bangkalan, Moh Hasan Faisol mengungkapkan, sejauh ini pihaknya sudah menyiapkan sejumlah konsep dan desain promosi wisata TPM kepada masyarakat luar Bangkalan.

“Tinggal menunggu petunjuk Bapak Bupati. Kami sudah memasukkan ke paket-paket wisata,” ungkapnya, Rabu (31/7/2019).

Menurutnya, keberadaan ekowisata TPM sebagai wahana pelestarian alam sangat potensial menjadi penggerak ekonomi masyarakat di Desa Labuhan.

“Para pengunjung akan disuguhkan perjalanan wisata membelah hamparan hutan mangrove. Seperti BJBR (Bee Jay Bakau Resort) di Probolinggo,” paparnya.

Pengembangan TPM merupakan hasil kerja sama Pemkab Bangkakan, Universitas Trunojoyo Madura (UTM) dan Pertamina Hulu Energy West Madura Offshore () sejak 2013.

PHE WMO merupakan korporasi yang bergerak di sektor hulu migas dan menjadi kontraktor kontrak kerja sama dengan SKK Migas.

TPM memiliki lebih dari 10 ribu pohon mangrove. Terhampar di atas lahan pesisir seluas sekitar 8 hektare. Saat ini, pengelolaannya berada di tangan Pemkab Bangkalan.

Faisol menambahkan, para pengunjung akan dimanjakan dengan geladak kayu atau yang disebut tracking sepanjang 350 meter membelah hutan mangrove.

“Geladak itu akan menuntun para pengunjung menuju keindahan panorama pantai,” pungkasnya.(*)

Baca Juga : 

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.