PortalMadura.Com, Pamekasan – Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Pemkab Pamekasan, Madura, Jawa Timur menggelar pertemuan khusus mengantisipasi keberadaan gerakan Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS), bertempat di Aula Peringgitan dalam Pendopo Ronggosukowati, Kamis (14/8/2014) malam.
Dalam pertemuan itu, hadir Bupati Pamekasan Achmad Syafii, dan Wakil Bupati Kholil Asyari. Kemudian Kapolres AKBD Nanang Chadarusman, Dandim 0826 Letkol Arm Mawardi Ari Arumbinang dan Kepala Kejaksaan Negeri Sudiharto, SH.
Nampak juga Sekdakab Pamekasan, ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Kepala Kementrian Agama Pamekasan, dan sejumlah instansi terkait seperti Bakesbangpol Linmas.
Menurut Achmad Syafii, sudah jelas gerakan ISIS dilarang oleh negara, dan bahkan Gubernur Jawa Timur Ir Soekarwo telah mengeluarkan Pergub Nomor 51 Tahun 2014 tentang larangan keberadaan gerakan ISIS di lingkungan Jawa Timur.
“Karena sudah jelas dilarang, maka kita saat ini akan merumuskan gerakan lokal di Kota Gerbang Salam Pamekasan untuk mengantisipasi ISIS itu, agar masyarakat tidak terjebak dengan aliran tersebut,” kata bupati.
Ia menjelaskan, sesuai dengan Pergub Jatim, pemerintah daerah diminta melakukan sosialisasi, pembinaan, dan pengawasan di daerahnya masing-masing terhadap keberadaan dan/atau gerakan ISIS.
“Masyarakat segera melaporkan kepada aparat apabila mengetahui dan mencurigai adanya gerakan ISIS di sekeliling kita,” jelas bupati.
Bupati menambahkan, pihaknya ke depan akan memberikan pencerahan kepada masyarakat untuk menangkal ajaran Iraq-Syiria itu, tetapi dengan harapan tidak terjadi benturan-benturan dengan aliran-aliran yang sudah ada, yang tidak mengancam adanya NKRI.
“Kita akan galakkan nanti sosialisasi mengenai antisipasi ISIS baik melalui media ataupun lembaga pendikan serta melalui ormas yang telah ada di Pamekasan,” tegasnya. (reiza/htn)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
