Gapuranisasi, Nuansa Kota Raja dan Wujud Kesadaran pada Sejarah

Avatar of PortalMadura.com
Gapuranisasi, Nuansa Kota Raja dan Wujud Kesadaran pada Sejarah
Gapura kembar di jalan masuk menuju Desa Makam Agung. (Foto: Agus Hidayat)

Sembilan Titik Gapura

Gapuranisasi, Nuansa Kota Raja dan Wujud Kesadaran pada Sejarah
Gapura kembar yang dibangun pertama kali di jalan poros wilayah Desa Lajing. (Foto: Agus Hidayat)

“Ada 18 desa di wilayah Kecamatan Arosbaya. Sejauh ini yang sudah dibangun gapura baru di delapan desa, atau lokasinya di sembilan titik. Insyaallah tahun 2019 ini akan dibangun lagi delapan gapura. Lokasi pertama gapuranisasi berada di Desa Lajing, dimulai dikerjakan Mei 2018,” ungkap Anang kepada PortalMadura.com beberapa waktu lalu.

Sembilan titik gapura kembar yang telah dibangun masing-masing berlokasi di Desa Lajing, kantor kecamatan Arosbaya, Desa Plakaran (samping SD Plakaran), Desa Plakaran (depan Puskesmas Tongguh), Desa Makam Agung, Desa Karang Duwak, Desa Bato Naong, Desa Tambegan, serta Desa Buduran.

Gapura kembar di Desa Lajing dibangun di jalan poros antar kota. Lokasinya terbilang strategis, oleh karena Desa Lajing menjadi batas wilayah memasuki Kecamatan Arosbaya dari arah kota . Adanya dua simbol berupa cakra (gapura sisi barat) dan ular melilit (gapura sisi timur) di ujung (atas) gapura jadi pembeda dengan gapura lainnya.

Lambang cakra menjadi simbol kebesaran di era para-raja yang bergelar Cakraningrat. Sedang ular melilit menjadi asal-usul nama desa. Menurut sejarah tutur, konon di desa ini terdapat banyak ular yang oleh penduduknya dinamakan ular lajing. Ular ini tergolong ganas, mematikan, serta punya kemampuan terbang dari satu pohon ke pohon lain. Tak sedikit warga desa yang jadi korban gigitan ular lajing. Ada yang bisa bertahan hidup, ada pula yang akhirnya meninggal dunia.

Nuansa Majapahit juga terlihat di kantor kecamatan Arosbaya. Pintu masuk ke area kantor kini berupa gapura kembar. Masing-masing gapura tersambung dengan pagar yang juga terbuat dan tersusun dari bata merah. Pada pagar terdapat empat pilar yang diatasnya diperindah dengan mahkota. Tak ketinggalan pula terdapat logo cakra dan surya Majapahit di bagian tengah pagar.

“Bukannya tak mau kalah. Pembuatan gapura di kantor kecamatan ini tak lebih sebagai bentuk dukungan. Tentunya pemerintah kecamatan Arosbaya harus sejalan dengan program gapuranisasi desa sebagai bentuk sinkronisasi dengan pemugaran makam ,” timpal Anang yang asal Tuban, Jawa Timur, sambil tersenyum kecil.

Siapkan strategi paket Selengkapnya

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.