Generasi Muda Perlu Mendapat Edukasi Tentang Batik

Avatar of PortalMadura.Com
Generasi Muda Perlu Mendapat Edukasi Tentang Batik
Lerem Pundilaras

PortalMadura.Com, – Seorang perempuan , Dra. , MM, asal Pamekasan, Madura, Jawa Timur menilai, kaum muda masa kini perlu mendapat pendidikan khusus tentang batik agar mencintai seni asli Indonesia yakni batik.

Bahkan, pihaknya merasa miris melihat kondisi generasi muda Pamekasan yang kurang memiliki kecintaan terhadap batik. Ia menyebut edukasi tentang batik di Pamekasan juga belum maksimal.

“Anak muda di Pamekasan belum begitu mencintai batik,” tegas Lerem Pundilaras, Selasa (31/7/2018).

Menurutnya untuk mengedukasi generasi muda agar mencintai batik, tidak cukup hanya dengan membangun sentra batik dilokasi tertentu. Namun, harus ada unsur kreatif yang dibangun, semisal keharusan wajib membatik bagi SLTP/SLTA sederajat.

Fakta saat ini, berpakaian batik bagi generasi muda masih dinilai unik dan kampungan, maka perlu ada edukasi bagi mereka. Apalagi ada gayung bersambut dari pemerintah dengan memberikan regulasi tertentu.

“Pakai batik bagi anak muda itu kan tidak kelihatan kuno kalau tahu modelnya. Misalnya, segmen anak muda yang harus disesuaikan dengan seleranya,” ujarnya.

Lerem Pundilaras Punya Batik Usia 50 Tahunan

Kecintaaan Lerem Pundilaras terhadap batik tak diragukan lagi. Di rumahnya ia telah memiliki lebih dari 200 motif batik yang berasal dari beberapa kabupaten di Indonesia.

“Koleksi batik saya sudah 200-an, rata-rata berasal dari Jatim,” tuturnya.

Perempuan berdarah ningrat ini, tidak hanya sebagai kolektor batik, melainkan juga sebagai pelukis aliran abstrakisme (perpaduan antara seni batik dan lukis).

Perempuan yang sudah lama menetap di Pamekasan, tepatnya di Jalan Mandilaras, Kelurahan Barurambat Pamekasan ini juga mempunyai batik yang umurnya sudah 50 tahunan yang merupakan peninggalan ibundanya.

“Gak tahu ya kenapa saya kok bisa senang batik, mungkin karena almarhumah ibu saya yang suka ngoleksi batik,” katanya.

Mayoritas koleksi kain batiknya merupakan peninggalan dari mendiang ibunya. Sementara sisanya, ia mengaku membeli di beberapa kabupaten.

“Rencananya tak buat galeri budaya yang berisi ukiran asli Madura, ratusan motif batik, atau lukisan bernuansa batik,” ungkap perempuan yang tergabung di komunitas Batik Jawa Timur, Surabaya (Kibas).(Hasibuddin/Nanik)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.