PAMEKASAN (PortalMadura) – Memperingati Hari Kanker Se-Dunia, 4 Februari, nampaknya tidak ada acara khusus di Kabupaten pamekasan, Madura, Jawa Timur. Namun Ikadan Dokter Indonesia (IDI) Pamekasan melakukan gerakan moral melalui media social maupun media radio.
Ketua IDI Pamekasan, Syaifuddin mengatakan, peringatan hari kanker se-Dunia sudah sering dilakukan, namun saat ini perlu penyadaran semua pihak bukan hanya bagaimana mengobati, namun bagaimana menghindari penyakit kanker, dengan cara pola hidup sehat.
“Berpola hidup sehat itu salah satunya dengan makanan yang seimbang dan makanan alami. Itu bisa mencegah terjadinya kanker,” katanya, Selasa (4/2/2014).
Banyak kanker terjadi, lanjutnya, tanpa diketahui penyebab pastinya, tetapi ada beberapa pola hidup yang tidak sehat bisa menyebabkan kanker, semisal makan makanan yang instan dan ada pengawetnya, serta bisa jadi karena adanya pencemaran udara di sekitar kita.
Menurut Syaifudin, pola hidup sehat paling mendasar itu ialah dimulai dari makanan, serta kehidupan sehari-hari seperti olah raga dan menghindari polusi.
“Makanan instan dan bahan pengawet sering tidak terkontrol oleh masyarakat. Padahal disiplin itu dimulai dari hidup sehat tersebut menghindari makanan yang bisa memicu kanker,” jelasnya.
Sementara di Pamekasan sendiri, belum bisa dipastikan jumlah penderita sakit kanker itu, sebab stadiumnya berbeda-beda. Mulai dari kanker jinak atau tumor hingga kanker ganas.
Meski kanker penyakit yang mematikan, namun ada beberapa kasus yang justru bisa disembuhkan. Sehingga diharapkan masyarakat tidak terlambat dalam penanganannya, karena rata-rata masyarakat takut mendengar kata kanker dan justru terlambat berobat atau periksa ke Dokter.
“Di Pamekasan ini paling banyak rata-rata kanker Masuvaring, Kanker Rahim dan Kanker Payudara,” tegasnya.(reiza/htn)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
