Bensin Oplosan Diduga Beredar di Sumenep

Avatar of PortalMadura.com

SUMENEP (PortalMadura) – Bahan bakar minyak (BBM) jenis premium diduga oplosan beredar di wilayah Kepulauan/Kecamatan Masalembu, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. Indikasinya, saat digunakan pada kendaraan terjadi mogok dan baunya juga tidak sedap.

“Banyak kendaraan yang mogok saat diisi bensin dan baunya tidak seperti biasanya. Ini terjadi sejak satu pekan terakhir ini,” kata Salah seorang warga Masalamebu, Moh Albar, Selasa (04/02/14).

Awalnya, Albar menduga kondisi itu terjadi hanya kebetulan pada salah satu pengecer, namun saat ia mencoba membeli BBM ke pengecer lain, ternyata terjadi hal yang sama. Bahkan banyak warga yang mengeluhkan hal itu.

“Kalau kendaraan sudah berjalan beberapa meter, tiba-tiba mati. Harus distater lagi, baru hidup dan itu terulang berkali-kali,” ujarnya.

Selama ini, sambungnya, dipulau Masalembu tidak pernah terjadi seperti ini. BBM jenis premium yang dibeli dari APMS maupun kios-kios eceran, kualitasnya tidak berubah dan tidak membuat kendaraan mogok.

“Ini baru terjadi pertama kali. Untuk pengiriman bensin yang terakhir dan dikirim melalui tengker,” ungkapnya.

Sementara itu, Humas Pertamina Jawa Timur, Happy Wulansari membantah adanya kemungkinan BBM jenis premium rusak dan tercemar di Masalembu. Sebab tiap pendistribusian BBM baik jenis premium maupun solar, selalu dilakukan pengecekan.

“Setiap produk yang keluar dari terminal BBM dipastikan melalui pengujian mutu. Kami cek ke pihak APMS juga tidak ada masalah,” tegasnya.

Untuk pendistribusian ke Masalembu, lanjutnya, BBM jenis premium terakhir tanggal 27 Januari 2014, dari terminal BBM Tanjung Wangi, Banyuwangi.

“Di terminal Banyuangi kami sudah melakukan cek dokumentasi untuk produk premium,” tambahnya. (arifin/htn).

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.