Haruskah Mengqadha Salat Subuh saat Kita Bangun Kesiangan?

Avatar of PortalMadura.com
Haruskah Mengqadha Salat Subuh saat Kita Bangun Kesiangan
Ilustrasi

PortalMadura.Com – Saat fisik terasa lemah, biasanya orang-orang akan terlalu nyeyak untuk tidur dan bahkan telat bangun untuk melakukan ibadah salat subuh. Lalu harus bagaimanakah kita? haruskah mengqadha atau tidak mengerjakannya sekalian? Mari kita bahas bersama.

Setiap salat mempunyai waktunya sendiri-sendiri. Hal ini sebagaimana firman Allah QS an-Nisa ayat 103:

“Sesungguhnya salat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman”

Kehidupan tak selamanya mulus sesuai rencana. Alarm sudah disiapkan sejak pukul 04.00, namun alangkah terkejutnya ketika mata terbuka sudah menunjukkan pukul 06.00. Lantas bagaimana kabar shalat subuhnya? Haruskah mendirikan shalat Subuh pada waktu itu juga? Sekalian digabungkan bersama shalat Dhuha? Ataukah besok saja pas pada waktunya?

Menurut jumhur ulama, ketika salat wajib lalai dilakukan karena unsur ketidaksengajaan, seperti tertidur atau lupa, maka wajib qadha ketika seseorang tersebut sadar dan ingat akan kewajiban tersebut. Hal ini senada dengan sabda Rasulullah:

“Sebenarnya bukanlah kategori lalai jika karena tertidur. Lalai adalah bagi orang yang tidak salat sampai datang waktu salat lainnya. Barang siapa yang mengalami itu maka salatlah dia ketika dia sadar”. (HR. Muslim, 311/681)

Disebutkan juga oleh Syaikh Sayyid Sabiq Rahimahullah dalam uraian kitab Fiqhus Sunnah bahwa mengqadha salat adalah wajib menurut kesepakatan ulama bagi orang yang lupa dan tertidur.

Kejadian tersebut juga pernah dialami oleh Nabi dan para sahabat pada zamannya. Karena dari itu kita bisa mengambil pelajaran dan mengerti bagaimana solusi terbaiknya. Dan yang pasti, hal tersebut bukan untuk menjadi kebiasaaan, tetapi jikalau sesekali terjadi pada suatu waktu.

Kisah Nabi dan para sahabat tersebut diceritakan oleh Imran bin Husain Ra. sebagai berikut:

“Mereka bersama Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dalam sebuah perjalanan yang sampai larut malam hingga menjelang Subuh mereka istirahat. Lalu mereka tertidur sampai meninggi matahari. Pertama yang bangun adalah Abu Bakar, Beliau tidak membangunkan Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sampai dia bangun sendiri. Lalu bangunlah Umar, lalu Abu Bakar duduk di sisi kepala nabi. Lalu dia bertakbir dengan meninggikan suaranya sampai Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam terbangun. Lalu beliau keluar dan Salat Subuh bersama kami.” (HR. Bukhari (3571), Muslim (312/682).

Jadi, jika kalian telat bangun karena semalam begadang akibat tuntutan pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan lalu kalian terbangun lewat dari waktu subuh, maka pukul berapapun bangunnya itu bersegeralah melaksanakan salat Subuh dengan niat mengqadha. Pada saat itu juga, tidak menunggu atau merangkap dalam salat Dhuha. Begitu pula jika baru bangun di waktu Zuhur, maka salat subuhlah ketika ingat dan sadar.

Adapun niatnya adalah sebagai berikut:

“Ushalli fardhas Subhi rak’ataini mustaqbilal qiblati qadhaan lillahi ta’ala”

“Saya niat salat fardhu shubuh dua roka’at,menghadap qiblat, halnya qodho karena Allah.”

Itulah penjelasan jika kita telat bangun subuh dalam keadaan lupa atau tertidur maka bangunlah dan segera melaksankan salat subuh dengan mengqadhanya. Semoga bermanfaat.

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.