Ingat! Jangan Lakukan 3 Hal Ini Ketika Bayi Terjatuh

Avatar of PortalMadura.com
Ingat! Jangan Lakukan 3 Hal Ini Ketika Bayi Terjatuh
Ilustrasi (Babyologist)

PortalMadura.Com – Ketika umur bayi bertambah, biasanya kemampuannya pun akan semakin meningkat. Jika sebelumnya ia cuman bisa berbaring di tempat tidur, lama-kelamaan ia dapat berguling ke kanan dan ke kiri. Bahkan, bisa keluar batas dari tempat tidur.

Nah, hal ini lah bahayanya. Karena kemampuan berguling-gulingnya itu bisa berisiko ia terjatuh dari tempat tidur. Saat itu terjadi, setiap orang tua pasti merasa khawatir dan panik, hingga tidak mengindahkan keselamatan si kecil saat ia terjatuh. Padahal, cara itu tidaklah disarankan.

Berikut 3 hal yang sebaiknya jangan Anda lakukan saat bayi terjatuh:

Hindari Langsung Mengangkat atau Menggendong si Kecil
Saat , biasanya secara refleks akan segera menggendongnya, tetapi cara ini sebenarnya kurang tepat. Cara yang benar adalah menenangkan diri, lalu tunggu beberapa detik, ingat posisi jatuh si bayi, lihat bagian tubuhnya ada yang terluka atau tidak.

Sekalian perhatikan juga, apakah gerakan si bayi ada yang aneh, atau coba perhatikan apakah si bayi ada trauma dan patah tulang. Observasi ini penting untuk tindak lanjut pertolongan.

Tidak Boleh Menggosok Luka Lebam
Kalau terjadi luka lebam, bila tidak bisa ditangani segera, bisa didinginkan dulu. Setelah luka, dalam 24-28 jam akan terbantu. Tapi ingat untuk tidak menggosok lukanya karena bisa memperparah lukanya.

Jangan Cuek
Kenali gejala-gejala kegawatdaruratan saat bayi terjatuh. Tindakan menunda-nunda akan menghambat penyelamatan si bayi.

Kenali Tanda-Tanda Kegawatdaruratan Saat Bayi Terjatuh
Kalau seluruh badan bayi terjatuh sedangkan ia terbungkus baju yang tebal, biasanya saat jatuh tidak akan menyebabkan memar yang parah. Tetapi kalau saat jatuh, kepala yang terkena lantai duluan, maka harus diperhatikan secara khusus.

Karena untuk bayi kecil, kepala akan lebih berat daripada badannya, apalagi kalau saat jatuh tidak memakai baju, maka akan menyebabkan memar yang serius.

Koagulasi (proses penggumpalan cairan) anak-anak masih sangat lemah, apalagi kalau masih anak yang berumur 6 bulan. Dengan begitu, saat ia terjatuh dan kepalanya cedera, si kecil akan terlihat baik-baik saja, tapi setelah cukup lama, lukanya akan menjadi semakin parah.

Baca Juga : Moms, Ini 7 Fakta Menarik tentang Bayi Baru Lahir yang Jarang Anda Ketahui

Untuk luka di bagian kepala, harus sangat diperhatikan apakah anak-anak memiliki gejala lesu, muntah-muntah, koma, dan system saraf lainnya. Kalau anak-anak ketika terluka malah menangis, tidak muntah, wajahnya normal, maka itu masih baik keadaannya.

Terbalik dengan anak yang ketika jatuh mukanya langsung pucat, lalu muntah, itu keadaannya lebih parah, harus segera dibawa ke rumah sakit, melakukan pemeriksaan dan pengamataan sekitar 3-4 hari.

Gejala apa yang ditunjukkan si bayi setelah jatuh yang harus segera dibawa ke rumah sakit?.

a. Terjadi luka pendarahan di bagian kepala.
b. Setelah jatuh, si bayi tidak menangis, kesadarannya tidak cukup jelas, setengah mengantuk.
c. 2-3 hari setelah jatuh, mulai muntah, atau batuk darah.
d. Beberapa hari setelah jatuh, keluar darah atau air dari bagian hidung dan telinga.

Selama orang tua banyak memperhatikan bayi mereka, mencegah bayinya jatuh dari ranjang atau tempat yang agak tinggi. Siang hari sebaiknya biarkan bayi bermain di matras, atau ketika ibu memasak, taruh bayi di kereta dorong, taruh di dapur, pasangkan sabuk pengamannya.

Orang tua juga sebaiknya belajar beberapa penanganan darurat, agar bisa menolong bayinya kalau sedang dalam keadaan tersebut, misal, saat ia terjatuh.

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.