Ini Alasan Tidur Setelah Salat Asar Tak Diperbolehkan dalam Islam

Avatar of PortalMadura.com
Ini Alasan Tidur Setelah Salat Asar Tak Diperbolehkan dalam Islam
Ilustrasi

PortalMadura.Com – Apakah Anda salah satu dari sekian banyak orang yang sering tidur sesudah ?. Sebaiknya mulai sekarang kebiasaan itu jangan dilakukan lagi. Pasalnya, ada akibat buruk yang akan Anda dapatkan apabila hal itu dilakukan.

Bukan hanya tidak baik dari segi kesehatan, dalam islam juga mengajarkan untuk tidak tidur sesudah salat asar. Terdapat dua pendapat yang masyhur di kalangan ulama tentang tidur sesudah Asar. Berikut penjelasannya:

Pendapat Pertama
hukumnya makruh, yakni lebih baik jika tidak dilakukan, sebagaimana yang disebutkan oleh banyak fuqaha' dalam kitab-kitab fikih mereka. Sebagian yang lain berdalil dengan hadis dhaif di atas. Ada juga yang berdalil dengan sebagian ucapan para salaf dan kajian kesehatan.

Khawat bin Jubair dari kalangan sahabat berkata tentang tidur di sore hari, bahwa ia merupakan tindakan bodoh. Sedangkan Makhul dari kalangan Tabi'in membenci tidur sesudah Asar dan khawatir orangnya akan terkena gangguan was-was. (Lihat: Mushannaf Ibnu Abi Syaibah: 5/339)

Ibnu Muflih dalam al-Adab al-Syar'iyyah (3/159) dan Ibnu Abi Ya'la dalam Thabaqat al-Hanbilah (1/22) menukil keterangan, Imam Ahmad bin Hambal memakruhkan bagi seseorang tidur sesudah Asar, beliau khawatir akan (kesehatan) akalnya.

Ibnul Qayyim rahimahullah dalam Zaad al-Ma'ad (4/219) siang hari adalah buruk yang bisa menyebabkan berbagai penyakit dan bencana, menyebabkan malas, melemahkan syahwat kecuali pada siang hari di musim panas. Dan yang paling buruk, tidur di pagi hari dan di ujung hari sesudah Asar.

Pendapat Kedua
Membolehkan tidur sesudah Asar. Karena hukum asal dari tidur adalah mubah, dan tidak ada hadis sahih yang melarangnya. Padahal, hukum syar'i itu diambil dari hadis-hadis sahih, bukan dari hadis-hadis lemah apalagi hadis palsu yang didustakan atas nama Rasulullah dan tidak pula ditetapkan dari pendapat-pendapat manusia.

Dalam fatawa al-Lajnah al-daimah (26/148) disebutkan satu pertanyaan: “Aku pernah mendengar dari orang-orang yang mengharamkan tidur sesudah Asar, apakah pendapat itu benar?”.

Lalu dijawab: “Tidur sesudah Asar termasuk bagian dari kebiasaan yang dilakukan sebagian orang, dan itu tidak apa-apa. Sementara hadis-hadis yang melarang tidur sesudah Asar tidak sahih”.

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.