PortalMadura.Com, Sumenep – Kekayaan budaya masyarakat Madura, khususnya Karapan Sapi Betini (Kerapan Sape Bini’) yang ada di Pulau Giliraja, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur tergolong unik dan tidak ada di daerah lain.
Budaya ini, tidak sama dengan Karapan Sapi (jantan), pada umumnya. Sepasang sapi dihias mirip seperti Sapi Sonok dan menggunakan alat pembajak. Namanya karapan, tentu pasangan sapi betini itu diberi waktu untuk lari kencang.
Tidak menggunakan joki seperti karapan sapi (jantan), melainkan yang punya sapi itu memegang alat pembajak layaknya orang membajak sawah (tegal) sambil mengendalikan laju sapinya.
Musik tradisional saronen dan penari (sinden) karawitan mewarnai hiburan rakyat tersebut.
Minggu (1/10/2017), masyarakat Giliraja, Kecamatan Giligenting, Kabupaten Sumenep menggelar budaya tersebut di lahan milik warga Desa Banbaru yang digagas oleh H. Hatep dan Abd. Efendi, warga setempat yang didukung Kepala Desa Banbaru, Hj. Suciati.
https://youtu.be/vTrcqdxgTRI
Kegiatan yang dikemas dengan arisan dan upaya mempersatukan kominitas pecinta Karapan Sapi Betina tersebut merupakan salah satu cara untuk melestarikan budaya khas warga Giliraja.
Salah seorang pegiat wisata Pulau Giliraja, Sumenep, Syaiful mengungkapkan, Karapan Sapi Betina akan dijadikan agenda tetap untuk mendatangkan wisatawan dalam rangka mendukung program Visit Sumenep 2018.
“Nanti akan ada kemasan wisata tersendiri di Pulau Giliraja. Selain karapan sapi betina, Giliraja juga mempunyai kuliner, seperti Dul Serat, Tengteng kacang, karang emas dan bukgul,” tandasnya.(Hartono)